Lima Tokoh yang Dianggap Siap Bertarung di Pilgub Jatim

Jum'at, 15 September 2017 | 08:42 WIB
Lima Tokoh yang Dianggap Siap Bertarung di Pilgub Jatim
Menteri ESDM Ignasius Jonan bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini. [Antara/Didik Suhartono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018, Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) kembali menggelar survei terkait para tokoh yang siap bertarung. Hasil survei kali ini mengerucut pada lima tokoh yang dianggap siap berkompetisi di Pilgub Jatim.

"Mereka adalah Wakil Gubernur petahana Saifullah Yusuf, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Matalitti, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas," kata Direktur Executive LKPI, Chaerudin Affan, Kamis (14/9/2017) malam.

Berdasarkan hasil temuan survei, Khofifah Indar Parawansa mendapat tingkat popularitas tertinggi (78,3) persen disusul La Nyalla Matalitti (78,1) persen, kemudian Tri Rismaharini (77,8) persen lalu Saifullah Yusuf (77,6) persen. Sementara Abdullah Azwar Anas menempati posisi terakhir (63,7) persen.

Sementara dari segi elektabilitas, Khofifah disalip oleh La Nyalla yang mendapat dukungan masyarakat Jatim sebesar 79,8 persen. Bahkan posisi Menteri Sosial tersebut berada di bawah Tri Rismaharini yang mendapatkan dukungan sebesar 78,4 persen.

Baca Juga: Penyidikan Setnov Minta Ditunda, Intervensi DPR Terhadap KPK

"Khofifah Indar Parawansa 77,8 persen, Abdullah Azwar Anas mendapat 62,7 persen," katanya.

Elektabilitas La Nyalla tinggi karena dinilai mampu mengatasi masalah ekonomi dan menciptakan pemerintahan yang bersih dan juga bebas korupsi. Selain itu, La Nyalla juga dinilai bisa menjamin ketersediaan lapangan kerja, iklim usaha yang kondusif dan juga mendapat dukungan pemerintah provinsi Jawa Timur dalam sektor industri dan pertanian. Namun, keempat tokoh lainnya masih memiliki kemungkinan untuk terus bersaing.

"Tapi waktu bagi para tokoh untuk meningkatkan keterpilihannya di hadapan publik masih sangat terbuka dengan melakukan sosialisasi," kata Chaerudin.

Diketahui, LKPI menggelar survei sejak 25 Agustus hingga 5 September 2017. Dalam survei yang menggunakan metode multistage random sampling tersebut, dipilih sebanyak 1769 responden sebagai sampel yang memwkili masyarakat Jatim yang terdaftar sebagai pemilih tetap Tahun 2014 lalu. Adapun margin of error dalam survei tersebut adalah kurang lebih 2,3 persen dengan tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen.

Baca Juga: Gelar OTT Lagi, KPK Bekuk 5 Orang di Banjarmasin

REKOMENDASI

TERKINI