Siswi Ngaku Akan Diculik, Begini Kejadian Sesungguhnya

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 15 September 2017 | 06:10 WIB
Siswi Ngaku Akan Diculik, Begini Kejadian Sesungguhnya
Sekolah Dasar Negeri Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Jakarta Barat [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengakuan siswi SD Negeri Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Jakarta Barat, berinisial PI (9) akan menjadi korban penculikan di depan sekolah ternyata cuma mengarang-ngarang cerita.

Pengakuan PI akan diculik pada hari Senin (11/9/2017) sempat membuat Kepala Sekolah SD Negeri 01 Mulyadi serta para orangtua murid mempercayainya. Bahkan, sebagian orangtua murid ketakutan melepaskan anak-anak mereka pergi sekolah. Ketika PI bercerita di sekolah sampai direkam dengan durasi 2 menit 34 detik dan diunggah ke internet sampai akhirnya viral.

Wakil Kepala Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat AKBP Adex Yudiswan mengatakan sejak Rabu (12/9/2017), video pengakuan PI riuh di grup-grup whatsapp.

"Saya pun tidak tergerak untuk membagikan ke sosial media atau bertanya ke jajaran rekan-rekan polisi, bukan karena tidak peduli, melainkan gunakan logika. Jika seorang anak mengalami percobaan penculikan, ia akan melapor ke orangtuanya, lalu orangtua tersebut akan membuat laporan ke polisi," tulis Adex di akun Facebooknya.

Hal lain yang mendasar adalah bagaimana siswi tersebut bercerita tanpa ada trauma. Adex mengatakan PI bicara tanpa beban ketakutan.

"Anak anak terkadang alami berbagai hal , maklumi saja," tulis Adek.

Adex berterimakasih kepada jajaran Polres Jakarta Barat yang bereaksi cepat dalam menanggapi kasus itu.

Tukang parkir

Adex mengatakan Polres Jakarta Barat mendapat info anak yang akan diculik itu dari video. Kemudian anggota yang dipimpin kapolsek melakukan pendalaman dan identifikasi berdasarkan human intelijen dan technology intelijen.

Sementara berdasarkan alibi, waktu, dan tempat menunjukkan PI sama sekali tidak dibekap dan dipaksa masuk ke mobil hitam di tepi jalan seperti pengakuannya.

Dia hanya dicolek oleh tukang parkir yang berdiri di dekat mobil warna hitam. Ketika itu, PI dan dua temannya melihat anak dan orangtua di dalam mobil. Anak dan orang tua tersebut hendak turun dari kendaraan.

"Dan karena panik serta takut kemungkinan ceritanya jadi berbeda," kata dia.

Mobil tersebut milik warga yang tinggal di sekitar lokasi.

Pelajarannya, situasi apapun cepat bertindak dan laporkan segera ke polisi. Semakin cepat, semakin baik penanganannya. Adex meminta gunakan aplikasi Sigahtan untuk di wilayah Jakarta Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI