Reka Ulang Percobaan Penculikan Siswi SD Pemberani

Kamis, 14 September 2017 | 14:21 WIB
Reka Ulang Percobaan Penculikan Siswi SD Pemberani
Sekolah Dasar Negeri Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Jakarta Barat [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat dan Kepolisian Sektor Metro Tanjung Duren melakukan reka ulang kasus percobaan penculikan terhadap siswa kelas satu Sekolah Dasar Negeri Tanjung Duren Selatan 01 Pagi berinisial PI, Kamis (14/9/2017), siang.

Kepala Polsek Tanjung Duren Komisaris Lambe Patabang Birana mengatakan rekonstruksi dilakukan tertutup karena subyeknya anak-anak.

"Hari ini kami lakukan reka ulang. Namun mengingat korban masih berusia dini dan ini dilakukan sekolah maka kami lakukan reka ulang ini secara tertutup," ujar Lambe di Sekolah Dasar Negeri Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Jalan Tanjung Duren Dalam, Grogol.

Lambe mengatakan setelah proses rekonstruksi selesai, polisi akan menyelenggarakan konferensi pers.

"Nanti yang akan menjelaskan hasilnya pihak sana ( Humas Polda Metro Jaya) ya," kata dia.

Percobaan penculikan dilakukan pada hari Senin (11/9/2017) usai jam pulang sekolah. Pelaku yang mengendarai mobil warna hitam sudah lebih dulu menunggu korban di depan sekolah.

PI sempat dibekap pelaku, tetapi berhasil lolos setelah menggigit tangan pelaku. 
 
Cerita PI
 
PI menceritakan ciri-ciri lelaki yang membawa mobil warna hitam yang hendak menculiknya di depan sekolah.

"Aku lihat dia (pelaku) pakai topi dan baju putih aja, yang lainnya aku nggak lihat," ujar PI.

Ketika ditanya apakah masih ingat wajah pelaku, PI mengaku tidak melihatnya.

"Kalau mukanya aku nggak lihat," katanya.

Peristiwa mengerikan itu terjadi usai jam pulang sekolah, tepatnya sekitar jam 13.00 WIB. Pelaku beraksi usai PI dan dua rekannya, A dan S, jajan cilok.

Ada kemungkinan pelaku sudah menculik anak sebelum mencoba menculik PI. Sebab, menurut keterangan A dan S, ketika itu di dalam mobil warna hitam ada dua anak laki-laki berseragam sekolah warna merah putih dalam keadaan diikat dan mulut dilakban.

"Ada dua anak cowok pakai seragam merah putih, tangannya diikat di belakang dan mulutnya dilakban, duduknya di belakang, kakinya nggak kelihatan diapain," kata S.

A masih ingat di dalam mobil ada supirnya. Supir berjenis kelamin lelaki mengenakan kemeja.

A dan S tidak berani teriak ketika PI dibekap. Beruntung, PI berhasil menyelamatkan diri setelah melawan dengan cara menggigit tangan pelaku.

"Nggak (Teriak). Ini kita berdua mau teriak, tapi takutnya langsung dibawa malingnya (pelaku) itu sudah pegang pintu mobil," kata S. [Maidian Reviani]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI