Suara.com - Warga Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, bernama Mirah (47) mengenal baik AZ. AZ tak lain merupakan satu dari tiga tersangka kasus perampokan dan pembunuhan terhadap pasangan suami istri, Zakaria Husni dan Zakiya Masrur.
"Ya, dia kerja sama Pak Husni sudah lama. Enam tahun," kata Mirah, Rabu (13/9/2017).
AZ, EK, dan SU ditangkap di salah satu hotel daerah Grobogan, Jawa Tengah, pada Selasa (12/9/2017), malam. AZ akhirnya mati ditembak polisi karena berusaha kabur ketika diajak melakukan pengembangan kasus.
Ketika masih menjadi supir Zakaria, AZ sering mampir ke rumah Mirah. Biasanya, AZ mengobrol dengan anak Mirah.
"Ya, nongkrongnya di sini kok sering juga. Komunikasinya baik, nggak aneh juga dikenal. Tapi nggak ada cerita macam - macam tentang Pak Husni," ujar Mirah.
Mirah bertemu AZ untuk terakhir kalinya pada Hari Raya Idul Fitri tahun 2017. Itu terjadi sebelum AZ dipecat Zakaria karena dinilai berkelakuan buruk.
"Ya, terakhir lihat malam takbiran dia ke sini untuk ambil barang. Memang setelah itu nggak lihat - lihat lagi," kata Mirah.
Begitu mendengar kabar tentang AZ lai, Mirah mengaku kaget sekali.
"Dengar kabar mantan supirnya mas. Nggak nyangkalah. Orang dulu sering main," ujar Mirah.
Mirah berharap polisi menghukum siapapun yang bersalah dengan hukuman setimpal.
"Ini pembunuhan cukup keji mas," kata Mirah.
Jazad Zakaria dan Zakiya ditemukan ditemukan warga di bawah jembatan Sungai Klawing, Desa Palumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin (11/9/2017), pagi.
Kedua jenazah yang tangan dan kakinya diikat, dibungkus pakai bed cover kuning dan merah di dalam air. Saat ditemukan, posisi kedua mayat berdekatan. [M. Fauzi Daulay]