Menaker: Hindari Eksploitasi Alam, Beralihlah ke Pembangunan SDM

Rabu, 13 September 2017 | 11:00 WIB
Menaker: Hindari Eksploitasi Alam, Beralihlah ke Pembangunan SDM
Menaker, Hanif Dhakiri dalam
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri, mengatakan, saat ini konsep pembangunan di Indonesia harus bergeser dari eksploitasi kekayaan sumber daya alam (SDA) kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Menurut Menaker, selain sumber daya alam sangat terbatas, eksploitasi kekayaan alam juga akan menimbulkan ketidakadilan antar generasi, yang mana denerasi mendatang hanya mewarisi kerusakan alam.

"Jangan seperti pola pikir penjajah, yang hanya melihat sesuatu dari kekayaan alamnya. Bergeserlah pada pebangunan yang mengandalkan SDM atau human capital," ujarnya saat memberi sambutan pada "Indonesia Career Center Network Summit (ICCNS) 2017', di IPB International Convention Centre, Bogor, Selasa (12/9/2017).

Hanya saja, menurut Menteri Hanif, saat ini Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam pembangunan SDM, karena sebanyak 131 juta angkatan kerja yang ada, 60 persen diantaranya lulusan SD-SMP.  Oleh karenanya, pemerintah menggalakkan pelatihan vokasi (vocational training) guna meningkatkan kompetensi pekerja.

Pelatihan vokasi dilakukan oleh empat pihak, yakni pemerintah, baik pusat maupun daerah melalui Balai Latihan Kerja (BLK), pelatihan oleh perusahaan melalui training center, oleh swasta melalui  Lembaga Pelatihan Kerja Swasta, dan melalui skema pemagangan kerja berbasis jabatan.  

Pemagangan berbasis jabatan digalakkan pemerintah bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).  Konsep magang ini, lanjut Menaker, berbeda dengan  cara lama. Dulu, kepala sekolah menitipkan siswanya ke perusahaan dan siswa diminta membuat kopi atau fotocopy.

Pada pemagangan berbasis jabatan, peserta magang akan didampingi instruktur yang sesuai dengan jabatannya. "Misalkan magang di bidang las, maka akan mendapat supervisi dari ahli las sampai bisa, lalu mengikuti uji kompetensi atau sertifikasi," katanya.

ICCN Summit merupakan acara tahunan, sekaligus kesempatan bagi para pengelola pusat karier, pemerhati SDM dan pengelola kewirausahawan dalam lingkup perguruan tinggi, konselor karier profesional, trainer pengembangan SDM, dan para peneliti "trace study" untuk saling berbagi informasi, bersilaturahmi dan bekerja sama.

Kegiatan ini diikuti 230 pengelola pusat karier. Forum ini, selain menghadirkan Menaker Hanif, juga Mr Ryan Ang Kwok Peow dari National University of Singapore.

Menaker mengaku senang menghadiri forum yang membahas soal human capital/human resources. Pada kesempatan itu pula, ia selalu mendorong transformasi pembangunan dari yang berbasis SDA ke SDM.

(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI