Patung Menembus Batas akan Dikawal sampai Kalijodo

Selasa, 12 September 2017 | 18:08 WIB
Patung Menembus Batas akan Dikawal sampai Kalijodo
Taman Kalijodo. (suara.com/Nisa Lutfiana )
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan petugas Dinas Perhubungan akan mengawal patung Menembus Batas pada waktu dibawa dari Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, ke Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo, Jakarta Utara, pada 26 September 2017.

"Minta dikawal dishub dari Pamulang ke sini. Supaya bawanya aman. Patungnya gede banget dan temboknya, baja tebal banget ada empat bidang. Patungnya satu berapa ton itu," ujar Djarot di RPTRA Kalijodo, Selasa (12/9/2017).

Patung tersebut akan menjadi koleksi RPTRA Kalijodo. Adalah kolektor bernama Respati Teguh Santoro Ostenrik yang menyumbangkannya. Patung ini berasal dari reruntuhan Tembok Berlin, tembok yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur dengan wilayah Jerman Timur yang lain.

Setelah dipasang, patung bernilai sejarah tersebut akan diresmikan pada 3 Oktober 2017. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan waktu Tembok Berlin runtuh.

Djarot mengatakan patung Menembus Batas bermakna sekat di tengah masyarakat. Patung Menembus Batas akan menjadi lambang perdamaian.

"Tidak ada batas yang menghalangi makanya ada patung menembus batas dan temboknya lempengan Tembok Berlin empat biji," kata dia.
 
Djarot mengapresiasi kedermawanan Teguh. Patung ini akan menjadi bahan renungan dan bernilai sejarah tinggi. 

"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Teguh beserta Ibu yang menyumbangkan karyanya yang kalau menurut saya cukup monumental. Karena di kawasan Asia tidak banyak negara yang mempunyai koleksi lempengan Tembok Berlin," kata dia, baru-baru ini.

Teguh mengatakan peletakan empat pecahan Tembok Berlin merupakan simbol menembus batas. Artinya, Indonesia harus tetap bersatu.

"Kita harus mensyukuri kita beragam, nggak harus disekat-sekat, itu justru harus kita tembusi untuk mencapai suatu kesatuan dan persatuan. Dengan catatan persatuan dan kesatuan itu harus tetap beragam," kata Teguh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI