Suara.com - Polisi masih menunggu hasil proses autopsi terkait kasus perampokan di Pengairan Nomor 21, RT 11, RW 6, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat yang menyebabkan Zakaria Husni (58) dan istrinya Zakiya Masrur (53) tewas.
Hasil proses autopsi itu dilakukan guna mengetahui penyebab tewasnya pasangan suami istri yang ditemukan terbungkus bed cover di Sungai Klawing, Desa Palumbungan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (11/9/2017).
"Masalah itu kami belum tahu, apakah di perjalanan, apakah di Purbalingga. Yang jelas nanti autopsi yang bisa menunjukkan. Tunggu hasil dulu ya," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanah Abang Komisaris Polisi Mustakim, Selasa (12/9/2017).
Menurutnya, sejauh ini polisi belum bisa menyimpulkan apakah keduanya terbunuh di saat masih berada di rumah atau dalam perjalanan saat dibawa para pelaku ke luar Jakarta.
Baca Juga: Pasutri yang Dibunuh di Benhil Juragan Indekos
"Bisa saja mungkin (dibunuh) dijalan, disekap, abis itu ditaruh bagasi, apa bagaimana kan bisa saja," katanya.
Mustakim menyampaikan adanya bukti bercak darah yang ditemukan di rumah korban, kemungkinan ada indikasi penganiayaan dilakukan saat pelaku melakukan aksi perampokan
"Jadi bisa aja bercak darah di rumah itu karena dia sempat diserang di sana, di rumah," katanya.
Bukti ada ceceran darah itu belum bisa disimpulkan korban meninggal dunia di rumahnya.
"Jadi temuan bercak darah di rumah tak bisa dikatakan apakah yang bersangkutan itu dibunuh di rumah," katanya.
Baca Juga: Berburu Takjil ? Coba di Pasar Benhil Versi Baru!
Dari aksi perampokan tersebut, para pelaku diduga membawa kabur satu unit mobil Toyota Altis milik korban. Sebuah brangkas yang berisi perhiasan, uang dan sertifikat tanah di rumah pengusaha garmen itu juga hilang.