Periksa 2 Bagian Intim Pasiennya Tanpa Alasan, Dokter Ini Diadili

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 12 September 2017 | 11:23 WIB
Periksa 2 Bagian Intim Pasiennya Tanpa Alasan, Dokter Ini Diadili
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang dokter ahli immunologi di Newcastle, Australia, bernama Jeremy Michael Stafford (64), dituntut ke pengadilan atas dugaan pelecehan seksual terhadap belasan perempuan pasiennya.

Immunologi adalah ilmu yang mempelajari antigen, antiobodi dan fungsi pertahanan tubuh yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi biologis hipersensitifitas, alergi dan penolakan benda asing.

Sang dokter, seperti diberitakan ABC News, Senin (11/9/2017), dituduh memeriksa vagina dan anus perempuan pasiennya untuk memuaskan hasrat seksualnya. Padahal, seluruh pasien tak mengeluhkan sakit pada kedua bagian vital tersebut.

Baca Juga: Hadapi Gugatan Praperadilan Novanto, KPK Yakin Menang

Pengadilan distrik Newcastle menggelar sidang kasus Jeremy atas 66 dakwaan pelecehan seksual dan perbuatan asusila.

Jeremy diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien di dua kliniknya, yakni Newcastle dan Kanwal, selama 20 tahun hingga tahun 2013.

Namun, tuduhan itu dibantah Pengacara Jeremy, Pauline David. Ia mengatakan, pemeriksaan dua bagian vital itu dilakukan kliennya karena merupakan bagian tindakan medis yang diperlukan.

"Dia (Jeremy) melakukan tindakan medis yang rumit. Dia melakukan tindakan medis melalui pendekatan terhadap seluruh bagian tubuh pasien," terang Pauline.

Lagi pula, kata dia, pertanyaan sensisitf mengenai kehidupan seksual pasien adalah pernyataan wajar dan beralasan kuat untuk diperiksa secara fisik.

Baca Juga: Dirampok, Jasad Pasutri Tanah Abang Dibuang di Sungai Purbalingga

Sementara jaksa penuntut umum, Paul Marr, menegaskan terdakwa tak memunyai alasan jelas memeriksa kedua bagian intim itu terkait keahliannya dalam immunologi.

“Bahkan, berdasarkan pengakuan korban, dokter Jeremy pernah memeriksa kedua bagian vitalnya tanpa menggunakan sarung tangan,” tukasnya.

Tak hanya itu, para pasien juga mengutarakan adanya pola sama yang dilakukan Jeremy untuk melakukan pelecehan seksual.

“Si dokter biasanya mengajak pasien mengobrol tentang keluhan terkait alergi. Tapi kemudian, pembahasan dokter berlaih ke masalah seksual. Pasien sudah menentang karena Jeremy tak ahli dalam hal itu,” terangnya.

Ia mengatakan, ahli immunologi lain menilai pemeriksaan dua bagian vital itu tidak diperlukan dalam kasus-kasus alergi yang dikeluhkan pasien.

"Terlebih, sejumlah pasien mengakui pemeriksaan sang dokter di bagian vitalnya terkadang dilakukan secara kasar dan menyakitkan,” tandasnya.

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI