Suara.com - Aparat Kepolisian Sektor Tanah Abang menduga jika pelaku penembakan terhadap sebuah mobil Toyota Avanza yang ditumpangi NR (35) dan rekan-rekannya menggunakan senjata api ilegal.
"Masyarakat sipil juga bisa punya, tapi ya itu pembeliannya ilegal. Ilegal saja ini," kata Kapolsek Tanah Abang Komisaris Lukman Cahyono, Senin (11/9/2017).
Maka, Lukman pun menyampaikan sangat kecil kemungkinan pelaku penembakan itu adalah oknum aparat penegak hukum.
"Tapi saya rasa nggak mungkinlah oknum (Polisi/TNI)," kata dia.
Baca Juga: Aksi Koboi Jalanan di Senayan Sudah Dua Kali
Polisi hingga kini masih kesulitan untuk mengantongi ciri-ciri pelaku karena keterangan 10 saksi tidak mengingat secara jelas wajah para pelaku.
"Sulitnya, mereka dalam keterangannya itu baru pertama datang ke situ jadi nggak saling kenal," katanya.
Peristiwa penembakan itu bermula ketika mereka berkumpul di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017) dini hari. Saat asyik nongkrong, NR dan sembilan orang rekannya terlibat cekcok mulut dengan para pelaku. Keributan itu terjadi karena saling tatapan mata antara korban dan pelaku.
Keributan tak berlangsung lama, karena NR dan rekan-rekannya meminta maaf. Setelah berdamai, mereka langsung pulang mengendarai mobil Toyota Avanza.
Namun, di tengah perjalanan, korban dikejar dua mobil di Jalan Gerbang Pemuda, Tanah Abang. Saat dikejar, Mobil Toyota Avanza yang ditumpangi korban juga ditembaki. Peluru yang ditembakkan sebanyak tiga kali itu mengenai bagian bumper.
Baca Juga: Pelaku Aksi Koboi di Tanah Abang Diduga Mabuk
Setelah ditembaki, NR dan rekan-rekannya menepikan mobil di pinggir jalan yang mengarah ke Jalan Gatot Subroto. Saat itu, para pelaku kemudian turun dan merusak kendaraan korban dengan pemukul baseball.