Sarawak Malaysia Tolak Tampung Pengungsi Rohingya

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 11 September 2017 | 12:51 WIB
Sarawak Malaysia Tolak Tampung Pengungsi Rohingya
Seorang perempuan etnis Rohingya menggendong bayinya setelah tiba di kota Yathae Taung, Rakhine, Myanmar, setelah kabur dari desanya yang diserbu militer, 26 Agustus 2017. [Wai Moe/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara Bagian Sarawak, Malaysia, menegaskan tak bakal membuka pintu untuk pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kejaran militer Myanmar.

Penegasan itu dilontarkan Menteri Negara Sarawak Datuk Seri Michael Manyin, setelah banyak pihak yang mengklaim pemerintah Sarawak bakal menyediakan tempat pengungsian bagi Rohingya di distrik Serian dan Bau.

"Kami menolak secara total. Bagaimana bisa kami menerima mereka (pengungsi Rohingya) masuk ke Sarawak?" kata Manyin yang bertugas dalam bidang pendidikan, sains, dan penelitian ilmiah ini, seperti dilansir The Malay Mail Online, Sabtu (9/9/2017).

Manyin tak mengungkapkan alasan Sarawak ogah menerima pengungsi Rohingya. Ia hanya mengatakan, menerima pengungsi itu berdampak tak baik bagi wilayahnya.

Baca Juga: 3,4 Juta Warga Indonesia Buta Huruf, Terbanyak di Papua

Penolakan juga diutarakan anggota parlemen dua kota Sarawak, yakni dewan kota Bukit Semuja, John Ilus dan dewan kota Serembu, Miro Simuh.

"Sejauh yang saya tahu, negara Sarawak tak bakal menerima Rohingya. Mereka hanya akan memicu ketegangan rasial dan memecah belah warga," tukas Ilus.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan karena pemerintah menginginkan seluruh warga Sarawak tetap bersatu dalam harmonisasi umat antaragama.

Direktur Jenderal Badan Keamanan Maritim Malaysia, Laksamana Datuk Zulkifli Abu Bakar mengatakan, tentara laut tengah menggelar operasi rutin di wilayah perairan untuk memantau pergerakan pengungsi Rohingya.

Patroli itu dilakukan untuk mencegah para pengungsi yang menjadi korban persekusi di Myanmar tersebut tak masuk ke wilayah perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Juga: Myanmar Tolak Permintaan Gencatan Senjata Pemberontak Rohingya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI