Tak kalah penting, menurut Binsar, kalau diperlukan, sepasang kekasih yang hendak menikah harus diberikan syarat tegas, yakni masih dalam kondisi suci atau kudus. Dengan demikian, harus diketahui masih perawan atau tidak.
"Untuk itu, harus ada tes keperawanan," tegas Binsar pada halaman 194 buku tersebut.
Kalau tak lagi perawan, diperlukan tindakan preventif bahkan represif pemerintah terhadap pasangan yang bakal menikah. Misalnya, menyarankan untuk menunda pernikahan.
"Tindakan seperti itu diperlukan, kenapa? Sebab, salah satu penyebab perpecahan rumah tangga karena pernikahannya dilakukan dalam keadan terpaksa, semisal terlebih dulu hamil,” demikian terkaan Binsar.
Baca Juga: 'Diserang' Marquez di Lap Terakhir, Pebalap Ini Akui Kalah Cerdik
Padahal, perceraian semestinya dinilai sebagai pelanggaran hukum negara dan Tuhan.
Untuk diketahui, buku Binsar yang berjudul “Pandangan Kritis Seorang Hakim” rencananya dibedah di kalangan akademik perguruan tinggi pada November 2017.