Kominfo Sebut Hoax seperti "Narkoba"

Jum'at, 08 September 2017 | 20:15 WIB
Kominfo Sebut Hoax seperti "Narkoba"
Diskusi Musyawarah Besar Ikatan Wartawan Online di Puri Mega Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2017). [Suara.com/Ummi Hadya Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemeritaan hoax yang semakin marak kian mengkhawatirkan. Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Henri Subiakto, menyebut maraknya hoax di media sosial dikarenakan adanya market dan produsen.

"Hoax kita tahu bahwa itu marak karena ada produsen dan marketnya. Kalau tidak ada pasarnya, tidak akan hoax itu marak," ujar Henri dalam acara diskusi Musyawarah Besar Ikatan Wartawan Online di Puri Mega Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2017).

Tak hanya itu, Henri juga menilai, keberadaan hoax diibaratkan seperti narkoba yang dibutuhkan oleh orang-orang tertentu dan juga dijadikan alat kepentingan politik.

"Hoax itu seperti narkoba dibutuhkan oleh orang-orang tertentu untuk membenarkan langkah politiknya atau memenangkan seseorang. Dan itu bisa dipakai oleh anti pemerintah atau pendukung pemerintah," kata dia.

Baca Juga: Umat Islam Diminta Tidak Terprovokasi Berita Hoax soal Rohingya

Lebih lanjut, Henri juga meyakini keberadaan hoax dengan mudah dapat dibongkar. Ia pun berharap, awak media dapat menangkal beredarnya hoax di media sosial.

"Saya yakin hoax akan terbongkar karena semakin transparan. Karena dapat dibuktikan dengan media lain seperti YouTube dan lain-lain. Saya berharap, wartawan bisa jadi counter (menangkal) hoax," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI