Indonesia Kampanye di Jerman Jadi Anggota DK PBB

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 08 September 2017 | 07:17 WIB
Indonesia Kampanye di Jerman Jadi Anggota DK PBB
Sutiyoso, Joko Widodo, dan Fauzi Bowo di Jerman. (Twitter @pramonoanung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia secara resmi menyatakan pencalonannya sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) Periode 2019-2020.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengampanyekan pencalonan Indonesia ini, termasuk pada acara resepsi diplomatik di Hotel Ritz Carlton, Berlin,Jerman baru-baru ini.

“Acara resepsi dihadiri lebih 500 undangan yang terdiri atas dubes negara sahabat, korps diplomatik, pejabat pemerintah federal dan daerah republik federal Jerman, pengusaha, tokoh masyarakat, akademisi serta kalangan media,” kata Sekretaris Pertama KBRI Berlin M Fattah kepada Antara London, Jumat (8/9/2017).

Baca Juga: AS Akan Beri Sanksi Ekonomi ke Negara yang Dagang dengan Korut

Hadir sebagai tamu kehormatan Direktur Jenderal Asia Pasifik, Kementerian Luar Negeri Republik Federal Jerman, dan Duta Besar Ina Lepel.

Dubes RI untuk Republik Federal Jerman, Fauzi Bowo menyatakan Indonesia sejak merdeka berkomitmen untuk mewujudkan keadilan, perdamaian abadi dan ketertiban dunia. Pada tahun 1950-an Indonesia memelopori negara Asia Afrika meraih kemerdekaan.

Indonesia secara aktif berperan dalam aktifitas Perserikatan Bangsa-Bangsa baik dalam bentuk misi penjaga perdamaian dan resolusi konflik.

Indonesia kekinian merupakan negara penyumbang terbesar ke-10 untuk misi penjaga perdamaian di dunia, dengan lebih dari 2867 tentara dan akan ditingkatkan menjadi 4000 personel pada tahun 2019.

Pemilihan anggota tidak tetap DK-PBB periode 2019-2020 akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun depan.

Baca Juga: Demi Perdamaian Dunia, Cina akan Tekan Korut dengan Hal Ini

Dubes Fauzi Bowo menyampaikan postur Indonesia sebagai negara berpenduduk keempat terbesar dunia, negara demokrasi terbesar ketiga dunia, dan berpenduduk Muslim terbesar dunia, serta keserasian Islam dengan demokrasi, menjadikan Indonesia layak menjadi anggota Tidak Tetap DK PBB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI