Suara.com - Indonesia secara resmi menyatakan pencalonannya sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) Periode 2019-2020.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengampanyekan pencalonan Indonesia ini, termasuk pada acara resepsi diplomatik di Hotel Ritz Carlton, Berlin,Jerman baru-baru ini.
“Acara resepsi dihadiri lebih 500 undangan yang terdiri atas dubes negara sahabat, korps diplomatik, pejabat pemerintah federal dan daerah republik federal Jerman, pengusaha, tokoh masyarakat, akademisi serta kalangan media,” kata Sekretaris Pertama KBRI Berlin M Fattah kepada Antara London, Jumat (8/9/2017).
Baca Juga: AS Akan Beri Sanksi Ekonomi ke Negara yang Dagang dengan Korut
Hadir sebagai tamu kehormatan Direktur Jenderal Asia Pasifik, Kementerian Luar Negeri Republik Federal Jerman, dan Duta Besar Ina Lepel.
Dubes RI untuk Republik Federal Jerman, Fauzi Bowo menyatakan Indonesia sejak merdeka berkomitmen untuk mewujudkan keadilan, perdamaian abadi dan ketertiban dunia. Pada tahun 1950-an Indonesia memelopori negara Asia Afrika meraih kemerdekaan.
Indonesia secara aktif berperan dalam aktifitas Perserikatan Bangsa-Bangsa baik dalam bentuk misi penjaga perdamaian dan resolusi konflik.
Indonesia kekinian merupakan negara penyumbang terbesar ke-10 untuk misi penjaga perdamaian di dunia, dengan lebih dari 2867 tentara dan akan ditingkatkan menjadi 4000 personel pada tahun 2019.
Pemilihan anggota tidak tetap DK-PBB periode 2019-2020 akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun depan.
Baca Juga: Demi Perdamaian Dunia, Cina akan Tekan Korut dengan Hal Ini
Dubes Fauzi Bowo menyampaikan postur Indonesia sebagai negara berpenduduk keempat terbesar dunia, negara demokrasi terbesar ketiga dunia, dan berpenduduk Muslim terbesar dunia, serta keserasian Islam dengan demokrasi, menjadikan Indonesia layak menjadi anggota Tidak Tetap DK PBB.