Pecahan Tembok Berlin Diletakkan di Kalijodo, Ini Maknanya

Kamis, 07 September 2017 | 19:15 WIB
Pecahan Tembok Berlin Diletakkan di Kalijodo, Ini Maknanya
Kolektor bernama Respati Teguh Santoro Ostenrik [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah Provinsi Jakarta mendapat hibah patung Menembus Batas dari kolektor bernama Respati Teguh Santoro Ostenrik. Patung ini merupakan pecahan dari Tembok Berlin. Patung tersebut akan diletakkan di Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo dan diresmikan pada 3 Oktober 2017.

"Tanggal 3 Oktober kalau tidak salah itu adalah runtuhnya Tembok Berlin, reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur setelah Tembok Berlin runtuh," ujar Djarot saat menyampaikan kata sambutan penerimaan hibah di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Patung Menembus Batas akan menjadi lambang perdamaian.

"Sebenarnya di antara kita semua pada hakikatnya tidak ada batas-batas. Kita semua sama sebagai warga Indonesia," kata Djarot.

Djarot mengapresiasi kedermawanan Teguh. Patung ini akan menjadi bahan renungan dan bernilai sejarah tinggi. Tembok Berlin dulu merupakan batas pemisah Jerman Barat dan Timur. Runtuhnya tembok tersebut kemudian menyatukan kembali kedua kawasan.

"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Teguh beserta Ibu yang menyumbangkan karyanya yang kalau menurut saya cukup monumental. Karena di kawasan Asia tidak banyak negara yang mempunyai koleksi lempengan Tembok Berlin," kata dia.

Teguh mengatakan peletakan empat pecahan Tembok Berlin merupakan simbol menembus batas. Artinya, Indonesia harus tetap bersatu.

"Kita harus mensyukuri kita beragam, nggak harus disekat-sekat, itu justru harus kita tembusi untuk mencapai suatu kesatuan dan persatuan. Dengan catatan persatuan dan kesatuan itu harus tetap beragam," kata Teguh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI