Setelah insureksi ARSA, militer Myanmar menetapkan Rakhine sebagai daerah operasi militer, yang mengakibatkan 400 orang tewas. Sementara 14.000 Rohingya melarikan diri ke perbatasan Bangladesh.
Sementara milisi Ansarullah atau Houthi, merupakan gerilyawan Yaman yang mempertahankan kedaulatan negeri mereka dari gempuran pasukan Arab Saudi.
Kerajaan Saudi ikut campur dan mengagresi Yaman dengan alasan milisi Houthi melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang didukung oleh mereka.
Baca Juga: 2 WNI Berhasil Dibebaskan Militer Filipina dari Abu Sayyaf