Percepat Penyediaan Pekerja, Kemnaker Kaji Pendirian Politeknik

Kamis, 07 September 2017 | 09:08 WIB
Percepat Penyediaan Pekerja, Kemnaker Kaji Pendirian Politeknik
Tim dari Kementrian Ketenagakerjaan dan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara survei persiapan pendirian Politeknik Ketenagakerjaan, di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Rabu (6/9/2017). (Sumber: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mengkaji rencana pedirian Politeknik Ketenagakerjaan. Lembaga pendidikan ini diharapkan mampu mempercepat penyediaan tenaga kerja terampil.

Menurut Sekretaris Jenderal Kemnaker, Hery Sudarmanto, Politeknik Ketenagakerjaan dibangun untuk meningkatkan kompetensi, praktik, attitude calon pekerja, dan menghilangkan missmatch antara  dunia pendidikan dan dunia kerja.
 
"Lulusan Politeknik Ketenagakerjaan diharapkan langsung diterima, karena jurusan yang dibuka sesuai dengan kebutuhan dunia industri, dengan tenaga pengajar dari para pemangku kepentingan," kata Hery, saat mendampingi tim dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, ketika mensurvei persiapan pendirian Politeknik Ketenagakerjaan, di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Rabu (6/92017).

Saat ini, tim dari Kemnaker dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara tengah mempersiapkan pendirian lembaga tersebut. Ada beberapa balai latihan milik Kemenaker yang sedang disurvei kelayakannya untuk dijadikan kampus tersebut dan ada tiga jurusan yang disiapkan, yakni Relasi Industri, Keselamatan Kesehatan Kerja (K3), dan  Manajemen Sistem Sumber Daya Manusia.
 
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Rini Widyantini menyatakan, pihaknya menyambut baik rencana tersebut. Ia mengingatkan, dalam pendirian sebuah lembaga pendidikan hendaknya memperhatikan dua hal, yakni kebutuhan masyarakat dan persiapan sarana-prasarana.
 
"Harus menghasilkan sumber daya yang dibutuhkan pasar. Untuk itu, program studi yang dibuka harus benar-benar mengacu pada kebutuhan pasar kerja serta dengan fasilitas yang memadai,"kata Rini.

Agar memberikan pola belajar mengajar yang berkualitas, Rini juga menyarankan agar Kemnaker mencontoh perguruan tinggi yang baik. Mencontoh dalam arti melakukan studi tiru dan menyempurnakannya.

Turut pula mendampingi survei, Kepala Barenbang Kemnaker, Sugiarto Sumas.

Adapun finalisasi penentuan kampus Politeknik Ketenagakerjaan masih menunggu hasil survei di beberapa tempat milik Kemnaker yang lain.
 
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI