Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan tidak mudah masuk ke kawasan Rakhine State, Myanmar. Tidak banyak orang bisa mendapatkan kemudahan akses ke sana.
Hal ini menanggapi adanya rencana elemen masyarakat yang ingin menjadi relawan untuk aksi kejahatan kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya.
"Setahu saya bahkan internasional stafnya dari UN atau dari PBB saja tidak diberikan akses masuk ya. Ke sana itu sulit sekali, bantuan kemanusiaan kemarin yang dikumpulkam dari berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia juga nggak masuk karena dititipkan ke Kemenlu," ujar Meutya di DPR, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Politikus Golkar ini menambahkan, kondisi keamanan di sana juga masih berbahaya sehingga berangkat ke tempat itu adalah kekhawatiran tersendiri.
Baca Juga: Siapa Rohingya?
"Dan, jangan sampai ketika datang justru sehingga malah membuat langkah yang kurang cermat dan membuat kesulitannya semakin bertambah," kata dia.
Sebelumnya FPI mengklaim mulai membuka pendaftaran jihad ke Myanmar untuk membantu warga Rohingya yang menjadi korban kekerasan dan pembunuhan.