Ribuan warga masih memadati depan kantor Kedutaan Besar Myanmar, Jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat, sebagai aksi untuk membela warga Rohingya, Myanmar, yang mengalami tindakan kekerasan, Rabu (6/9/2017).
Di tengah aksi, sejumlah orang terlihat menarik dan membakar bendera Myanmar.
Setelah pembakaran bendera terjadi ketegangan antara massa dan petugas yang menjaga ketat gedung duta besar.
Terlihat botol air mineral dilemparkan dari arah massa ke petugas kepolisian.
Melihat itu, petugas yang membawa tameng dan alat pemukul merapatkan barisan.
"Mundur semua awak media. Biarkan petugas di depan. Sekali lagi mundur," kata salah satu anggota polisi
Ketegangan mereda setelah Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto berdialog dengan perwakilan demonstran.
Ormas yang demonstrasi, antara lain dari Front Pembela Islam, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Pemuda Bulan Bintang, dan Gerakan Pekerja Muslim Indonesia. Mereka demonstrasi sejak siang tadi.
Mereka mengutuk para pelaku pembantaian etnis Rohingya.
Pemerintah Myanmar diduga melakukan aksi pembunuhan terhadap 1.000 warga Rohingya, terutama warga sipil. Tentara Myanmar juga dikabarkan membakar banyak desa dan melakukan kekerasan terhadap anak-anak. [Andrea Prayoga/M. Fauzi Daulay]
Di tengah aksi, sejumlah orang terlihat menarik dan membakar bendera Myanmar.
Setelah pembakaran bendera terjadi ketegangan antara massa dan petugas yang menjaga ketat gedung duta besar.
Terlihat botol air mineral dilemparkan dari arah massa ke petugas kepolisian.
Melihat itu, petugas yang membawa tameng dan alat pemukul merapatkan barisan.
"Mundur semua awak media. Biarkan petugas di depan. Sekali lagi mundur," kata salah satu anggota polisi
Ketegangan mereda setelah Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto berdialog dengan perwakilan demonstran.
Ormas yang demonstrasi, antara lain dari Front Pembela Islam, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Pemuda Bulan Bintang, dan Gerakan Pekerja Muslim Indonesia. Mereka demonstrasi sejak siang tadi.
Mereka mengutuk para pelaku pembantaian etnis Rohingya.
Pemerintah Myanmar diduga melakukan aksi pembunuhan terhadap 1.000 warga Rohingya, terutama warga sipil. Tentara Myanmar juga dikabarkan membakar banyak desa dan melakukan kekerasan terhadap anak-anak. [Andrea Prayoga/M. Fauzi Daulay]