Suara.com - Ada satu hal menarik dalam audisi umum tahap awal di Kudus, kemarin. Terlihat sejumlah peserta untuk katogori usia 11 tahun (U-11) putri yang mengenakan jilbab.
Vika Verlita (8) adalah salah satunya. Siswa Madrasah Ibtidaiyah, Nuru Shofa, di Desa Karangbener, Bae, Kudus, bersama sekitar dua temannya memang baru kali pertama mengikuti audisi beasiswa bulutangkis yang digelar tahunan.
Sejauh ini, memang belum ada pebulutangkis putri Indonesia yang mengenakan jilbab. Tetapi sebenarnya adakah peluang bagi mereka yang berjilbab menjadi atlet bulutangkis?
"Itu keyakinan masing-masing. Kalau kami melihatnya bermain bulutangkis, yang memerlukan suatu pergerakan yang bebas, agak menganggu. Tetapi, kalau yang bersangkutan merasa nyaman-nyaman saja, ya kami menghormati," ujar Manager Tim PB Djarum, Fung Permadi, dikutip dari Antara, Rabu (6/9/2017).
Dia menegaskan tak ada halangan bagi mereka yang berjilbab mengikuti audisi PB Djarum. Tentunya, jika mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan tim pencari bakat pasti ada kesempatan, tutur Fung.
"Pasti bisa, tetapi kriterianya dari sisi kemampuan dan kemauannya sendiri. Tadi ada dua yang mengenakan jilbab di audisi awal tahap awal. Dari sisi kemampuan mereka terlalu mendasar, seperti baru belajar memukul (bola kok) dan belum lama menekuni olahraga bulutangkis," kata Fung.
Sementara itu, Farida, guru olahraga yang mendampingi Vika, mengatakan sekalipun masih pemula, namun anak didiknya itu sudah bisa setidaknya memegang raket dan melakukan servis bola.
Kemudian, mengenai kondisi Vika yang mengenakan jilbab, dia mengatakan tak ada masalah sejauh ini.
"Tidak ada halangan mengenakan jilbab dipersulit mengikuti pertandingan. Dia kan mengenakan celana training panjang, jilbab langsung yang nyaman dan tidak menganggu pergerakannya," tutur Farida.