Detik-detik Jelang Katerisasi Jantung, Bayi Itmam Girang

Siswanto Suara.Com
Rabu, 06 September 2017 | 10:33 WIB
Detik-detik Jelang Katerisasi Jantung, Bayi Itmam Girang
Itmam Mumtaz Asysyabany (2) [suara.com/Maidian Reviani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Itmam Mumtaz Asysyabany (2) terlihat girang ketika kursi rodanya didorong masuk ke ruang operasi sekitar jam 08.00 WIB. Berbeda dengan wajah ibunda, Ifayuni (25), yang cemas. Hari ini, Itmam akan menjalani keterisasi jantung di Pusat Jantung Terpadu RSCM, Jakarta Pusat.

"Ketawa dia kegirangan malah pas dibawa turun," ujar Ifayuni kepada Suara.com.

Salah satu jenis masalah kesehatan Itmam yaitu Tetralogi Fallot yang merupakan penyakit jantung bawaan tipe sianotik. Masalah ini membuat Itmam kesulitan bernafas, kulit, dan bibirnya sampai membiru.

Katerisasi jantung dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kerja jantung Itmam. Dokter akan memasukkan kateter untuk memeriksanya.

Sebelum tindakan, dokter Ifayuni diberikan penjelasan oleh dokter mengenai apa saja resiko operasi.

"Bisa aja pendarahah bu, terus irama jantung juga," kata Ifayuni.

Ifayuni dan suaminya, Eka Rosandi (26), mengaku khawatir setelah mendengar penjelasan dokter. Tetapi, mereka tetap berusaha kuat.

Saat ini, kedua orangtua Itmam sedang menunggu dengan perasaan cemas di depan ruang tindakan.

Katerisasi jantung Itmam diperkirakan menghabiskan waktu dua sampai tiga jam.

Selama ini, Itmam sudah melewati berbagai macam pengobatan agar jantungnya tetap berfungsi normal.

Ifayuni mengungkapkan pembentukan jantung Itmam tidak sempurna sejak dalam kandungan.

“Ini anak bayinya kok kecil, sedangkan umur kandungan udah sekian,” ujar Ifayuni mengulang perkataan dokter yang memeriksa kandungannya.

Penyakitnya kompleks

Saat ini, warga Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, itu, tinggal di rumah kontrakan dua lantai di Jalan Menteng Jaya, nomor 1, RT 15, RW 1, Menteng, Jakarta Pusat.

Masalah kesehatan yang dialami Itmam begitu kompleks. Pertama, Itmam didiagnosa mengidap Tetralogi Fallot. 

Kedua, Hidronefrosis kanan. Hal ini disebabkan karena sejak bayi Itmam selalu mengonsumsi obat-obatan sehingga ginjal kanannya bengkak.

Ketiga, Papil Atrofi. Akibat kelainan genetik dan jantung bawaan membuat oksigen ke otak Itmam kurang sehingga suplai untuk saraf matanya memucat. Efeknya membuat kedua mata Itmam tidak dapat merespon dan tidak berfungsi.

Kelima, Mikrosefali yaitu gangguan sistem saraf yang menyebabkan bentuk kepala Itmam tidak berkembang sebagaimana mestinya.

Keenam, Virus Cytomegalovirus. Ifayuni dianggap memiliki virus tersebut sehingga Itmam terkena saat masih di dalam rahim.

Ketujuh, Global Developmental Delay yaitu keterlambatan sensorik dan motorik Itmam sehingga walaupun usianya sudah dua tahun, dia masih belum bisa tengkurap ataupun berjalan.

Kedelapan, yaitu kelainan genetik pada kaki kanannya, sehingga membuat kaki kanan Itmam seperti bengkok.

Penyakit lainnya yaitu paru-paru. Itmam sering flu dan batuk. Kemudian, tulang lehernya juga tidak tumbuh secara normal sehingga membuat Itmam lebih sering berbaring di atas tempat tidur.

Gangguan lainnya yaitu Petekie, yaitu munculnya bintik-bintik di kaki Itmam akibat fungsi trombosit yang tidak baik. (Maidian Reviani)

REKOMENDASI

TERKINI