Umat Muslim Australia Undang Makan Malam Pelempar Babi di Masjid

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 06 September 2017 | 08:04 WIB
Umat Muslim Australia Undang Makan Malam Pelempar Babi di Masjid
Insiden peletakan kepala babi di Masjid Baitul Masroor, Brisbane, Queensland, milik komunitas Ahmadiyah. [IB Times]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umat Muslim di Australia menunjukkan sikap perdamaian kepada seluruh dunia, ketika menolak provokasi kelompok-kelompok intoleran terhadap kaum Islamopobia.

Sikap tersebut, seperti diberitakan IB Times, Selasa (5/9/2017) malam, ditunjukkan mereka dengan mengundang makan malam dua laki-laki yang meletakkan kepala babi di gerbang masjid.

Keduanya meletakkan kepala babi di Masjid Baitul Masroor, Brisbane, Queensland, milik komunitas Ahmadiyah.

Baca Juga: Intoleran 'Tunggangi' Rohingya, Pendekar NU Jaga Candi Borobudur

Setelahnya, mereka mengunggah foto tengah meminum bir di samping kepala babi tersebut ke akun media sosial. Satu dari kedua pria tersebut, yang masih berusia 23 tahun, ditangkap aparat kepolisian.

“Kami tak akan mau terprovokasi kelompok intoleran agar melawan kaum Islamopobia. Kami justru meminta mereka datang ke komunitas masjid, untuk makan malam,” tutur juru bicara Masjid Baitul Maroor, Zain Baig.

Selain makan malam, kata dia, para pelaku maupun orang-orang yang memunyai ketakutan tersendiri dan berlebih terhadap Islam bisa diberi penjelasan mengenai ”paras damai” umat Muslim.

“Kami menganggap kepala babi itu sebagai hadiah, sebuah peringatan bahwa kelompok-kelompok intoleran menggunakan Islam justru untuk menebar permusuhan antarumat beragama tanpa alasan jelas,” terangnya.

“Karenanya, sebagai balasan atas hadiah agar kami melakukan otokritik tersebut, kami senang hati mengundang mereka dan menghidangkan makanan lezat,” tambahnya.

Baca Juga: 'Goreng-Goreng' Isu Rohingya untuk Diskreditkan Presiden Jokowi

Ia menuturkan, Islamopobia tak bisa dimusnahkan melalui cara perlawanan kekerasan. Semua ketakutan berlebih itu hanya bisa dilunturkan dengan sikap bersahabat dan diskusi lintasagama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI