Itu sebabnya, dia meminta warga janganlah demonstrasi di candi yang merupakan simbol agama Buddha itu.
"Sekarang yang harus dikerjakan bukannya dalam menguasai Borobudur, ini warisan dunia, kebanggaan kita, simbol budaya kita. Abad VIII orang Jawa mampu buat bangunan seperti itu, ini bukti peradaban tinggi bangsa Indonesia," tutur dia.
Tito mengungkapkan, perwakilan umat Buddha Indonesia juga tidak setuju atas kekerasan terhadap etnis Rohingya. Walubi juga turut menggalang bantuan untuk para pengungsi.
"Ini bukan masalah masyarakat Buddha Indonesia, apalagi dengan masyarakat Islam, tidak. Ini permasalahan antara pemerintah yang berkuasa (Myanmar) dengan sekelompok etnis yang dianggap melakukan penyerangan pada pemerintah," tandasnya.
Baca Juga: 'Goreng-Goreng' Isu Rohingya untuk Diskreditkan Presiden Jokowi