PP Muhammadiyah Larang Anggotanya Ikut Demo di Candi Borobudur

Selasa, 05 September 2017 | 15:27 WIB
PP Muhammadiyah Larang Anggotanya Ikut Demo di Candi Borobudur
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak melarang semua pemuda Muhammadiyah jangan ikut-ikutan demonstrasi di kompleks Candi Borobudur, Jawa Tengah, yang rencananya akan diselenggarakan pada Jumat (8/9/2017) untuk menyikapi krisis kemanusiaan di Myanmar.

"Jadi pemuda Muhammadiyah kan tidak ikut. Kemudian ada isu ikut, saya larang tidak boleh aksi di Borobudur," kata Dahnil di Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya Nomor 62, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2017).

Kepada organisasi kemasyarakatan yang akan demo di Candi Borobudur, Dahnil mengimbau mereka untuk mengurungkan niat karena tempat tersebut tidak tepat untuk dijadikan tempat unjuk rasa.

"Imbauan itu tidak hanya saya alamatkan ke pemuda Muhammadiyah. Tapi saya sampaikan juga kepada laskar Islam di Jawa Tengah termasuk ormas - ormas juga," ujar Dahnil.

Dahnil memahami aspirasi warga atas kasus kekerasan yang menimpa muslim Rohingya. Dia setuju aksi damai di Jawa Tengah diselenggarakan di Masjid An - Nur yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Candi Borobudur.

"Untuk itu saya tanggal 8 memutuskan akan datang dan silaturahim dan tetap mengajak seluruh umat Islam yang tergabung merawat akhlak yang baik, toleransi, keberagaman kita. Jangan sampai semangat membangun solidaritas kemanusiaan yang ingin ditunjukkan justru merusak Islam itu sendiri," kata Dahnil.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan kepala kepolisian Daerah Jawa Tengah agar tidak memberikan izin untuk candi borobudur sebagai tempat berunjuk rasa.

" Aksi di Candi Borobudur dilarang, saya sudah perintahkan kapolda Jateng jangan‎ diizinkan, jangan menerima surat pemberitahuan," kata Tito di Mabes Polri.

Tito mengingatkan Candi Borobudur merupakan obyek vital dan kawasan yang dilindungi.

"Karena ini obyek vital, tempat turis internasional, warisan dunia. Ini tidak lagi milik Indonesia, tapi warisan dunia, jadi harus dijaga kelestarian budayanya," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI