Suara.com - Putri Khairunnisa ikut aksi bersama dengan Gerakan Pemuda Islam Indonesia di depan gedung Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia, Jalan KH. Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).
Putri adalah Ketua Bidang Komunikasi Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura). Dia satu-satunya perempuan yang berorasi di atas mobil komando, menentang keras konflik berdarah pemerintah Myanmar dengan warga minoritas Rohingya.
Putri meminta Presiden Joko Widodo merangkul negara-negara anggota ASEAN untuk bersama-sama mendesak pemerintah Myanmar menghentikan kekerasan terhadap warga Rohingya.
Baca Juga: Sajak Terbaru Fadli Zon, Sindir Jokowi dan Sebut Raisa
"Jokowi harus bisa merangkul negara-negara angota ASEAN untuk bisa mendesak pemerintah lain menghentikan praktik persekusi serta genosida Rohingya,” tutur Putri seusai aksi.
Sebagai generasi muda Indonesia, Putri mengungkapkan pemuda harus membantu dan memperjuangkan hak hidup setiap manusia yang ada di penjuru dunia.
" Indonesia masih sangat abu-abu terkait sikap atas Rohingya. Kalau perlu embargo ekonominya, hentikan secara diplomatis kerja samanya," tukasnya.
Perempuan 24 tahun ini mengungkapkan, upaya pemerintah untuk membantu penyelesaian konflik itu belum cukup.
Sebab, meski Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Senior U Min Aung Hlaing di Nay Pyi Daw, persekusi masih berlanjut.
Baca Juga: Sri Mulyani: Saya Lebih Suka Membaca daripada Ngobrol
"Jadi, belum ada tindakan yang bisa menghentikan militer Myanamar untuk melakukan persekusi,” tandasnya.