Suara.com - Konflik berdarah pemerintah Myanmar-komunitas Rohingya turut menjadi bahan pembicaraan utama di Indonesia dalam sepekan terakhir. Bahkan, tak jarang kritik warga Indonesia terhadap konflik itu bertendensi sentimen keagamaan.
Sentimen keagamaan dalam kritik terhadap konflik Rohingya itulah yang turut menjadi perhatian warganet bernama akun Afi Nihaya Faradisa.
Namun, warganet lainnya menyayangkan karena akun Afi lagi-lagi diduga melakukan plagiat atas tulisan yang diunggahnya dengan judul “Jangan Impor Konflik Rohingya Ke Sini!”. Dugaan ini bukan kali pertama, karena akun Afi sebelumnya sedikitnya sudah tiga kali melakukan hal yang sama. Pemilik akun Afi, yakni Asa Firda Inayah, juga sudah beberapa kali meminta maaf.
Akun Afi diduga memplagiat tulisan milik Eko Kuntadhi yang juga berjudul sama. Bedanya, Eko mengunggah tulisan itu lebih dulu yakni pada 2 September 2017 pukul 03.09 pagi. Sementara pada hari yang sama, akun Afi mengunggah tulisan itu pukul 16.27 sore.
Baca Juga: Unggah Foto Hoaks Pembantaian Rohingya, Tifatul Minta Maaf
Persoalan ini terungkap setelah banyak warganet memberitahukan Eko perihal dugaan plagiat akun Afi itu di kolom komentar tulisan laki-laki tersebut.
“Artikel ini dijiplak oleh Afi Nihaya Faradisa. Sudah tahu belum?” tulis akun Darwati Utieh. Hal yang sama juga diutarakan akun Wisnu Saputra, “Ini status dibajak sama si Afi, udah tahu belum?”
”Tulisan ini toh yang dibajak si Afi. Mungkin sebentar lagi bakal heboh kasus plagiarisme Afi terhadap Eko,” timpal akun Divaa Sofiana.
Namun, penelusuran Suara.com, akun Afi tampak sudah menghapus unggahannya yang diduga plagiat tersebut, Selasa (5/9/2017).
Untuk diketahui, militer Myanmar menggelar operasi militer di daerah Rakhine—wilayah komunitas Rohingya—dalam dua pekan terakhir. Itu setelah sekelompok gerilyawan Rohingga menyerang pos polisi dan menewaskan 30 orang.
Baca Juga: Musisi Kevin Dibekuk karena Tanam Pohon Ganja di Atap Rumah
Sedikitnya 400 orang sipil tewas dalam operasi tersebut. Sementara 38 ribu warga lainnya terpaksa melarikan diri ke arah perbatasan Myanmar-Bangladesh.