87.000 Rohingya Lari ke Bangladesh Selama Pembantaian di Myanmar

Senin, 04 September 2017 | 16:05 WIB
87.000 Rohingya Lari ke Bangladesh Selama Pembantaian di Myanmar
Seorang perempuan etnis Rohingya menggendong bayinya setelah tiba di kota Yathae Taung, Rakhine, Myanmar, setelah kabur dari desanya yang diserbu militer, 26 Agustus 2017. [Wai Moe/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 87.000 Muslim Rohingya kabur ke Bangladesh karena adanya pembantaian yang dilakukan tentara Myanmar sejak 25 Agustus 2017 lalu. Mereka sudah ada di Bangladesh.

Jumlah tersebut dikonfirmasih oleh perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Myanmar. Sementara masih ada 20.000 orang yang berkumpul di perbatasan kedua negara. Termasuk di Rakhine.

Sementara Bangladesh bersedia membuka pintu perbatasannya dan membiarkan Rohingya masuk negara itu.

Kekerasan yang dilakukan tentara Myanmar dan kelompok intoleran kepada Rohingya marah terjadi sejak 2012. Mereka diusir dan jadi bulan-bulanan kekerasan berbungkus isu agama.

Baca Juga: Malala Menunggu Kutukan Suu Kyi Terhadap Pembantaian Rohingya

Dalam beberapa pekan terahir terjadi pembakaran desa-desa di Rakhine. Selain itu penembakan terhadap 400-an warga Rohingya di perbatasan Bangladesh-Myanmar.

Sebelumnya, Peraih Novel Perdamaian Malala Yousafzai menunggu pernyataan resmi rekan sejawatnya sesama peraih novel perdamaian, Aung San Suu Kyi untuk bersikap tentang pembantaian terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. Selama ini Suu Kyi belum bersuara.

Malala ingin Suu Kyi menyatakan secara resmi mengutuk serangan militer Myanmar terhadap Rohingya. Dalam akun Twitternya, Malala mengatakan tindakan militer Myanmar memalukan. (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI