Suara.com - Peraih Novel Perdamaian Malala Yousafzai menunggu pernyataan resmi rekan sejawatnya sesama peraih novel perdamaian, Aung San Suu Kyi untuk bersikap tentang pembantaian terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. Selama ini Suu Kyi belum bersuara.
Malala ingin Suu Kyi menyatakan secara resmi mengutuk serangan militer Myanmar terhadap Rohingya. Dalam akun Twitternya, Malala mengatakan tindakan militer Myanmar memalukan.
"Selama beberapa tahun terakhir, saya berulang kali mengutuk perlakuan tragis dan memalukan ini. Saya masih menunggu rekan peraih Nobel Aung San Suu Kyi untuk melakukan hal yang sama. Dunia sedang menunggu dan Muslim Rohingya sedang menunggu," kata Malala.
Hampir 400 orang tewas dalam serangan militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya baru-baru ini.
Baca Juga: Ridwan Kamil Galang Dana untuk Muslim Rohingya
"Hentikan kekerasan. Hari ini kita telah melihat foto anak-anak kecil yang dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar. Anak-anak ini tidak menyerang siapapun, namun rumah mereka dibakar sampai habis."
"Jika rumah mereka tidak lagi di Myanmar, di mana mereka tinggal selama beberapa generasi? Lalu di mana? Orang Rohingya harus diberi kewarganegaraan di Myanmar, negara tempat mereka dilahirkan." (Guardian)