Suara.com - Erdina Sari (43), salah satu massa aksi Sahabat Muslim Rohingya menanggapi pembukaan pendaftaran Jihad yang dilakukan oleh FPI untuk membantu korban kekerasan dan pembunuhan para muslim Rohingya, Myanmar.
"Ya, kalau jihad menolong warga muslim Rohingya, saya pribadi siap membantu," kata Erdina di Depan Gedung Kedubes Myanmar di Jalan H. Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2017).
Perempuan berjilbab itu menilai tindakan kekerasan yang dilakukan militer Myanmar mengetuk hati para umat muslim di seluruh dunia.
"Apa yang dilakukan FPI, salah satu tindakan mulia sebagai umat muslim yang melihat kekejaman yang terjadi di Myanmar. Kami tidak mau hanya melihat penderitaan mereka," ujar Erdina.
Baca Juga: Sejumlah Daerah Demo Pro Rohingya, Ada Pendaftaran 'Jihad'
Hal sama diungkapkan, Sari (37) mengatakan tindakan FPI membuka pendaftaran Jihad karena sudah melihat kekejaman yang cukup keji terhadap umat muslim Rohingya.
"Ini sudah pembunuhan yang kejam terjadi di Myanmar. FPI pasti ingin membantu. Karena anak - anak juga menjadi korban," ujar Sari.
Selanjutnya, mengenai apakah akan mengikuti pendaftaran Jihad, kata Sari, siap membantu korban - korban pengungsi etnis Rohingya.
"Saya ingin sekali membantu. Saya mau berangkat. Tapi menunggu perkembangan dulu, pemerintah Indonesia kan, lagi bahas dengan Myanmar, untuk hentikan kekerasan warga Rohingya. Saya tunggu itu," ujar Sari.
Sebelumnya, FPI tingkat wilayah mulai membuka pendaftaran jihad ke Myanmar untuk membantu muslim Rohingya yang menjadi korban kekerasan dan pembunuhan.
Baca Juga: Pendemo Pro Rohingya Sebut Seruan HAM Suu Kyi Bohong
"Itu inisiatif dari wilayah-wilayah. Yang sudah buka pendaftaran Aceh, Pasuruan, kemudian besok Banten," kata Ketua Bidang Jihad FPI Ustadz Aka kepada Suara.com, Senin (4/9/2017).