"Suu Kyi menolak mengomentari bahwa ada 1,1 juta jiwa Rohingya yang tak diakui sebagai warga negara Myanmar. Dia mungkin tak mengontrol militer, tapi sebagai pemimpin, ia bisa melindungi Rohingya dari pembunuhan."
Sebaliknya, Suu Kyi justru menunjukkan sikap yang memusuhi etnis Rohingya, dengan menolak campur tangan PBB serta negara-negara ASEAN lain untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Mungkin, ini adalah waktu yang terbaik bagi Suu Kyi untuk mengembalikan medali Nobel Perdamaiannya," simpul Murdoch dalam artikelnya.
Baca Juga: Tekad Melanie Subono saat Hadiri Sidang PBB tentang Buruh Migran