"Bawakan Kami Kepala Abu Bakr, Kalian Dapat Rp333 Miliar"

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 01 September 2017 | 14:41 WIB
"Bawakan Kami Kepala Abu Bakr, Kalian Dapat Rp333 Miliar"
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara koalisi internasional memproklamasikan pembebasan Kota Tal Afar, Irak, dari tangan gerombolan teroris ISIS, Kamis (31/8/2017).

Berkat kemenangan tersebut, seperti dilansir The Guardian, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kekinian tinggal menguasai tak lebih dari 10 persen wilayah Irak. Sementara di Suriah, basis militer ISIS juga semakin terdesak.

Namun, semakin tergerusnya kekuasaan ISIS di kedua negara tersebut dinilai belum menjamin perdamaian bakal kembali menyelimuti daerah tersebut juga dunia. Sebab, khalifah mereka, Abu Bakr al-Baghdadi diyakini masih hidup.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah pihak mengklaim Abu Bakr sudah terbunuh. Namun, militer Amerika Serikat (AS) yang menjadi bagian koalisi internasional, memunyai keyakinan sebaliknya: sang khalifah masih hidup.

Baca Juga: Selamatkan 400 Bocah, Polisi Ini Lari 1 Km Sembari Bawa Bom Aktif

Pemimpin senior militer Amerika Serikat, Letnan Jenderal Stephen Townsend mengungkapkan, sang khalifah diyakini bersembunyi di sebuah tempat dalam kawasan lembah Eufrat, perbatasan Suriah dan Irak.

"Setiap hari, kini, kami fokus mencari dan ingin membunuhnya. Sebab, kami berpikir dia belum mati," tutur komandan tentara koalisi AS tersebut.

Ia menuturkan, perburuan Abu Bakr tersebut tidaklah mudah. Militer tak memunyai data akurat mengenai keberadaan laki-laki berjanggut lebat tersebut. Tapi, data termutakhir intelijen menunjukkan sang khalifah bersembunyi di lembah Eufrat.

"Itu adalah posisi terakhir dirinya yang kami ketahui," tukasnya.

Meski susah mencium jejak Abu Bakr, Townsend optimistis cepat atau lambat sang khalifah akan ditemukan.

Baca Juga: Bung Karno dan Jokowi, Dua Presiden yang Salat Id di Sukabumi

"Ketika kami menemukannya, kami akan langsung membunuhnya. Sebab, sangat berbahaya kalau kami hanya menargetkan untuk menangkapnya hidup-hidup. Kami hanya ingin kepalanya," tutur Townsend.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI