Suara.com - Jonru Ginting dilaporkan ke Polda Metro Jaya lantaran dianggap kerap menyebarkan hate speech melalui dunia maya, Kamis (31/8/2018). Jonru dilaporkan pengacara bernama Muannas Al Aidid.
"Postingan akun antara bulan Maret sampai Agustus 2017 yang diduga provokatif dan dapat membahayakan keutuhan bangsa," kata Muannas.
Menurut Muannas postingan Jonru bisa memecah belah kerukunan antar umat beragama. Jonru, kata dia, kerap menyebarkan konten sentimen terhadap etnis tertentu.
"Ini berbahaya kalau ini dibiarkan karena dapat menimbulkan keresahan dan adu domba di tengah masyarakat," kata dia.
Parahnya lagi, kata Muannas, konten tersebut kebanyakan tak sesuai dengan fakta.
"Dalam akun tersebut didapati update status yang menyebut antara lain 'artis cerai yang dibahas cadarnya, First Travel yang dibahas aksi bela Islamnya, vaksin palsu yang dibahas jilbabnya dan masih banyak lagi. Termasuk soal tuduhan sepihak soal tidak jelasnya asal-usul presiden serta tuduhan adanya sogokan uang kepada Nahdlatul Ulama sebesar Rp1,5 triliun dalam Perppu Ormas," kata Muannas.
Laporan Muannas diterima polisi dengan nomor LP/4153/ VIII/2017/ PMJ/Dit. Reskrimsus.
Muannas berharap jangan ada lagi Jonru-Jonru lagi.
"Jadi, tidak ada alasan menunggu laporan dan sebagainya," katanya
Jonru dilaporkan dengan Pasal 28 ayat 2 Juncto Pasal 45 ayat 2 Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.