Sekjen Gerindra: Kami Difitnah Saracen, Fitnahcen, Hoakscen

Kamis, 31 Agustus 2017 | 17:26 WIB
Sekjen Gerindra: Kami Difitnah Saracen, Fitnahcen, Hoakscen
Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, Ahmad Muzani. [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah memiliki kaitan dengan sindikat penyebar hate speech dan hoaks, Saracen. Informasi yang menyebutkan Gerindra dekat dengan Saracen, katanya, merupakan fitnah.

"Bulan lalu kita difitnah partai intoleran. Nah sekarang bulan ini kami difitnah lagi begini-begini, entah Saracen, fitnahcen, hoakscen begitu nggak tahu lagi, nggak ngerti lagi," kata Muzani di DPR, Jakarta, Kamis (31/8/2017).

Pernyataan Muzani menanggapi beredarnya foto Muzani yang diunggah oleh Solidaritas Menangkan Prabowo. Dalam foto tersebut, Muzani terlihat bersama Eggi Sudjana, Mayor Jenderal (purnawirawan) Ampi Tanudjiwa, dan Rizal Kobar. Ketiga nama yang bertemu Muzani sebelumnya juga disebut-sebut masuk struktur kepengurusan Saracen.

Sebelum itu, ada pernyataan ketua sindikat Saracen, Jasriadi, yang mengaku pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Muzani menegaskan tidak mau ambil pusing dengan tuduhan tersebut.

"Kami nggak terlalu pusing dengan urusan seperti itu. Yang penting kami konsisten bahwa yang kami perjuangkan adalah kebaikan, bangsa, negara, kami tetap bela masyarakat lemah, masyarakat miskin. Kami tetap menggunakan hak-hal kami untuk membela NKRI, kami jaga persatuan," kata Muzani.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta kasus Saracen diungkap agar tidak terus menerus memunculkan spekulasi.

‎"Meskipun polisi sejak awal mengekspos kasus Saracen sebagai kasus besar terkait industri hoax dan penyebar kebencian di media sosial, kasus ini kan baru bergulir. Sehingga masih panjang prosesnya. Apakah dugaan-dugaan atau tuduhan-tuduhan awal itu akan terbukti, dalam arti bisa diungkap dalang atau pengguna jasanya, inilah yang harus sama-sama kita kawal dan perhatikan," kata Fadli.

"Kita tidak ingin kasus Saracen ini nantinya berakhir antiklimaks seperti kasus pengungkapan mafia beras yang bikin heboh beberapa pekan lalu itu, di mana ekspose awalnya bombastis. Namun perkembangan kasusnya kemudian ternyata tak sebesar yang diekspose di awal," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI