Ini Asal Uang dalam 33 Tas Ransel Milik Dirjen Perhubungan Laut

Kamis, 31 Agustus 2017 | 14:32 WIB
Ini Asal Uang dalam 33 Tas Ransel Milik Dirjen Perhubungan Laut
Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub Antonius Tonny Budiono menjalani pemeriksaan, di Jakarta, Jumat (25/8) dini hari.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - KPK mengungkapkan uang Rp18,9 miliar yang diduga hasil suap dan disimpan dalam 33 tas ransel oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nonaktif Antonius Tonny Budiono, tidak hanya berasal dari satu orang.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, Tonny saat diperiksa penyidik mengklaim uang itu diberikan lebih dari satu pengusaha.

"Menurut yang bersangkutan itu dari banyak pihak. Jadi dari banyak pihak, bukan dari satu proyek pengerukan," kata Agus saat dikonfirmasi, Kamis (30/8/2017).

Tonny diketahui ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap terkait perizinan dan proyek pengadaan di lingkungan Direktorat Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Tahun 2016-2017.

Baca Juga: Taj Mahal Ditetapkan sebagai Makam Muslim, Bukan Kuil Hindu

Selain uang dalam 33 tas ransel, penyidik  juga menyita ATM rekening bank berisi saldo Rp1,174 miliar dari tangan Tonny.

Setelah diusut, uang Rp1,174 miliar itu berasal dari Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adiputra Kurniawan. Uang tersebut untuk menyuap Tonny terkait pengerjaan pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Agus mengakui tak hafal proyek-proyek yang disinyalir menjadi sumber uang Tonny. Namun, yang pasti, uang Rp18,9 miliar itu merupakan pemberian sejumlah pengusaha yang mendapat proyek di Kemenhub.

"Kan proyek itu banyak sekali. Saya tak hafal, tapi itu dari banyak pihak," tukasnya.

Menurut Agus, pada pemeriksaan awal, Tonny mengatakan uang yang “ditimbun” di rumahnya itu hanya untuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Dilaporkan Koleganya di KPK, Novel Baswedan Belum Jadi Tersangka

Tonny, kata Agus, menyampaikan tak ada pejabat di Kemenhub yang mendapat jatah dari uang itu. "Dia menyampaikan sama sekali tidak ada, bahkan dia memuji menterinya sangat baik," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI