Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi siap bertanggung jawab atas menurunnya prestasi Indonesia. Khususnya, terkait pencapaian di SEA Games 2017 Malaysia yang baru saja ditutup semalam, Rabu (30/8/2017).
Pada multievent ke-29 itu, Indonesia hanya menempati peringkat kelima dengan total perolehan medali sebanyak 191: 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu.
Secara peringkat, pencapaian Indonesia memang tak berubah dibanding SEA Games sebelumnya di Singapura, tahun 2015. Penurunannya ada pada raihan medali.
Pada SEA Games 2015, Indonesia meraih 47 medali emas, 61 perak, dan 74 perunggu.
Baca Juga: Gagal Capai Target, Menpora Tetap Apresiasi Perjuangan Para Atlet
Selain menurun secara perolehan medali, kontingen Indonesia juga gagal mencapai target 55 medali emas dan menempati empat besar klasemen akhir SEA Games 2017.
Atas permasalahan ini, Menpora memastikan akan memperbaiki secara serius prestasi olahraga Tanah Air.
"Terkait dengan tidak terpenuhinya target dan perkembangan yang terjadi dalam diskusi, perdebatan, dan desakan-desakan dari seluruh rakyat Indonesia, selain memohon maaf sudah barang tentu kami akan melakukan upaya besar dengan bekerja sama satu sama lain. Karena olahraga adalah soal harga diri bangsa dan harus ditangani secara serius," kata Menpora di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Selain masalah teknis, Menpora juga memastikan pihaknya akan mengevaluasi persoalan non-teknis, seperti honor dan akomodasi para atlet.
Pasalnya, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga diminta langsung melakukan efisien anggaran oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: Satria Tama Ungkap Suka Duka Perkuat Timnas U-22 di SEA Games
"Semua masalah yang sangat menggangu atlet selama ini sudah saya identifikasi dan cukup saya pahami. Keterlambatan dan kekurangan banyak hal pun sudah saya pahami juga. Namun sekali lagi prinsip kehati-hatian dan mengindahkan kaidah-kaidah yang berlaku adalah kaidah yang utama," jelasnya.
"Terutama penyelesaian akomodasi, honor dan sebagainya maka kami harus betul-betul menerapkan prinsip kehati-hatian sesuai administrasi keuangan. Kemudian penyelesaian ini tidak bisa diselesaikan secara parsial dan harus secara menyeluruh dan saya akan lakukan dengan terobosan kebijakan baru yang tidak melanggar aturan yang berlaku," pungkasnya.