Suara.com - Wakil Ketua Panitia Khusus Angket DPR Masinton Pasaribu mengatakan, pernyataan Direktur Penyidikan KPK Brigadir Jenderal Aris Budiman bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar 'klik' yang menguasai lembaga antirasuah tersebut.
"Harusnya ini bisa menjadi pintu masuk," kata Masinton di DPR, Jakarta, Selasa (30/8/2017).
Dalam kesaksiannya di hadapan Pansus Angket KPK Selasa (29/8/2017) malam, Aris mengatakan ada 'klik' di internal KPK yang mengatur setiap kebijakan di KPK.
Masinton menganggap kelompok tersebut harus dibongkar. Menurutnya, pemimpin KPK yang sekarang harus bisa menyelesaikan masalah ini.
Baca Juga: Veronica Ingin Rayakan Ultahnya Bersama Ahok di Sel Tahanan
"Pemimpin KPK berani tidak melawan kelompok ini? Punya nyali tidak? Aris punya nyali untuk melawan gerombolan itu," tukasnya.
Dia menerangkan, pimpinan KPK dipilih DPR dan dilantik Presiden. Karena itu, sudah sepatutnya mereka bisa membenahi KPK.
"Pemimpin KPK dipilih DPR dan dilantik presiden untuk membenahi KPK, melakukan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi sesuai jalur hukumnya," jelasnya.
Dalam rapat dengan Pansus Angket KPK, Aris mengatakan ada kelompok yang mengatur kebijakan di KPK. Namun, dia tidak menyebut nama siapa pemimpin kelompok yang dimaksud.
Aris hanya mengatakan kelompok tersebut dipimpin penyidik senior di KPK. Ketika anggota DPR menyebut nama penyidik senior itu adalah Novel Baswedan, Aris mengiyakannya.
Baca Juga: Ditangkap KPK, Wali Kota Tegal: Saya Korban Pengusaha