Sekjen FPI Jakarta Curiga Saracen Kaki Tangan Pemerintah

Rabu, 30 Agustus 2017 | 16:06 WIB
Sekjen FPI Jakarta Curiga Saracen Kaki Tangan Pemerintah
Sekretaris Jenderal Dewan Syuro Front Pembela Islam DKI Jakarta Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sekretaris DPD Front Pembela Islam DKI Jakarta, Habib Novel Bamukmin mengatakan awal mula munculnya sindikat penyebar informasi hoax dan SARA, Saracen adalah reaksi kepanikan pemerintah atas kekalahan sujumlah partai partai penguasa.

"Saracen ini muncul ketika sekarang ini. Karena pemerintah panik dengan kekalahan partai-partai penguasa," kata Novel kepada Suara.com, Rabu (30/8/2017).

Menurut dia, Saracen telah sengaja dimunculkan dengan tujuan untuk memecah belah ummat Islam saat ini. Sebab, informasi hoax dan SARA merupakan 'menu' yang paling laku untuk dipermainkan.

Baca Juga: Wiranto: Sindikat Saracen Merupakan Ancaman Baru Bagi Indonesia

"Justru jaringan ini muncul, orang orang yang diduga (sebagai) kaki tangan pemerintahan. Jadi diduga seperti itu, karena yang dirugikan dan diserang medianya pejuang Islam. Mereka maling teriak maling," tutur Novel.

Novel juga tidak percaya dengan apa yang disampaikan pimpinan Saracen Jasriadi kepada media, bahwa dia merupakan simpatisan Ketua Umum Partai Gerindra dan pembela ummat Islam.

"Kita nggak percaya. Siapa saja bisa mengaku seperti itu. Tapi Jasriadi sudah kami laporkan ke Mabes Polri hari Senin kemarin, bersama Tanu Widjaja," ujar Novel.

Menurut dia, ini adalah permainan yang sengaja dimunculkan supaya
para muslim cyber army takut untuk menyuarakan kebenaran.

"Siapa lagi pemecah belah bangsa dan agama klau bukan Komunis? Kita ummat beragama ingin dihadap hadapkan," kata Novel.

Baca Juga: Fadli Zon: Kasus Saracen Cuma Dagelan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI