Suara.com - Andrea Dovizioso enggan sesumbar dengan peluangnya merebut titel juara dunia MotoGP tahun ini. Ya, pebalap Ducati ini memang punya kans paling besar diantara empat pebalap lainnya.
Kondisi itu menyusul kemenangan di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (27/8/2017), yang membawanya ke puncak klasemen menggeser Marc Marquez (Repsol Honda).
Kini, dia unggul sembilan poin dari Marquez yang poinnya masih tetap 174 poin. Kegagalan Marquez menambah poin disebabkan mesin motornya jebol saat lomba tersisa tujuh lap.
Sedangkan, bagi Dovizioso, kemenangan di Silverstone jadi yang kedua secara beruntun pada dua seri terakhir MotoGP. Sebelumnya, dia memenangi perlombaan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, 13 Agustus 2017.
Baca Juga: Soal Kans Raih Titel Juara Dunia, Rossi Mulai Pesimis
Namun, sekali lagi, Dovizioso enggan jemawa dengan peluangnya meraih gelar juara dunia untuk pertama kali dalam kariernya.
"Persaingan masih terbuka karena setiap balapan, segala sesuatunya masih bisa berubah," kata Dovizioso, dikutip dari Autosport, Rabu (30/8/2017).
"Contohnya Marc, di beberapa balapan terakhir dia mampu menciptakan jarak dan dia juga jadi yang tercepat (di Silverstone). Sayangnya, dia tidak beruntung. Kejadian itu bisa juga dialami semua pebalap, jadi persaingan jelas masih terbuka."
"Kita juga terlalu banyak membicarakan soal perebutan juara dunia, saya berpikir ini bukan waktu yang tepat," lanjutnya.
"Semuanya harus memaksa tampil hingga 100 persen dan meraih hasil maksimal. Karena persaingan, dengan perbedaan poin yang ada, sangat ketat."
Baca Juga: Klasemen Sementara Medali SEA Games, Indonesia Gagal Capai Target
"Masih banyak poin yang bisa didapat dari enam balapan yang tersisa. Untuk itu, kami harus fokus di setiap balapan tersisa," pungkasnya.
Balapan selanjutnya atau seri 13, akan berlangsung di Sirkuit Misano, San Marino, 10 September mendatang.
Casey Stoner jadi satu-satunya pebalap Ducati yang pernah menang di sirkuit ini. Itupun sudah lama sekali kejadiannya, yakni tahun 2007.