Petugas keamanan bernama Rahmat Hadi alias Sule (30) mengatakan awalnya tak percaya dengan peristiwa hujan hanya membasahi rumah Muzakir di Jalan Tebet Barat Dalam 1, nomor 18, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/2017), sekitar pukul 17.30 WIB. Tetapi setelah melihat kawasan sekitar yang tak kena air hujan, baru dia percaya.
"Itu saya ada laporan mas warga, rumah milik Pak Muzakir hujan. Kok saya di pos jaga nggak hujan aneh kan. Saya nggak percaya. Pas, saya lihat langsung kaget saya. Wah iya benar mas," kata Sule di kediaman Muzakir, Selasa (29/8/2017).
Sule menambahkan ketika itu sampai mengambil senter dan menyorotkan lampu ke atas untuk memastikan apakah benar-benar turun hujan.
"Itu sampai senter saya sorot ke atas mas. Saya langsung mengucap Subhanallah mas. kebesaran Allah ini," ujar Sule.
Selanjutnya, Sule merasa aneh ketika bersama satu rekannya, mengambil sebuah ember untuk menampung air hujan yang turun tersebut, selama kurang lebih tiga jam ditampungnya.
Sule juga mengambil ember untuk menampung air hujan. Menurut dia airnya berbeda dari biasanya.
"Nggak kotor sama sekali mas. Airnya bersih, saya minum sama buat cuci muka juga. Segar airnya diminum mas," ujar Sule.
Sule mengatakan sejumlah warga juga ikut menampung air dan berharap ada mukjizat.
"Ya, ada juga warga ambil sama supir Gojek juga ikutan juga ada mas. Orang segar kok nggak sakit nih saya minum airnya, ya semoga berkah aja mas. Orang nggak pernah terjadi di sini kan (hujan)," kata Sule.
Ketika ditemui Suara.com, pemilik rumah bernama Muzakir bercerita kronologis peristiwa yang terjadi akhir pekan lalu.
"Itu kejadian hujan turun saya lagi main catur mas. Hari Sabtu, pukul 17.30 WIB sama teman di teras rumah. Itu keponakan saya teriak hujan-hujan di depan rumah mas," kata Muzakir.
Ketika itu, Muzakir sama sekali tidak mendengar adanya suara air hujan. Karena penasaran dengan teriakan keponakan, dia pun keluar, rumah dan ternyata benar turun hujan.
"Ya, saya nggak merasa ada hujan saya penasaran mas. Saya lihat buka gerbang rumah. Sekalian ajak masuk ponakan saya sudah mau Maghrib kan. Eh, benar hujan, saya kaget besar juga hujannnya. Kok cuma di depan kamar saya sama separuh jalan di rumah doang," ujar Muzakir.
Semula Muzakir mengira hujan hanya turun sebentar. Tetapi ternyata lama sekali, sampai sekitar jam 23.00 WIB atau enam jam.
Menurut Muzakir waktu turun hujan, sebagian warga malah ramai-ramai melihat dari depan rumahnya.
"Itu pas jam 19.00 WIB," ujar Muzakir.
"Itu saya ada laporan mas warga, rumah milik Pak Muzakir hujan. Kok saya di pos jaga nggak hujan aneh kan. Saya nggak percaya. Pas, saya lihat langsung kaget saya. Wah iya benar mas," kata Sule di kediaman Muzakir, Selasa (29/8/2017).
Sule menambahkan ketika itu sampai mengambil senter dan menyorotkan lampu ke atas untuk memastikan apakah benar-benar turun hujan.
"Itu sampai senter saya sorot ke atas mas. Saya langsung mengucap Subhanallah mas. kebesaran Allah ini," ujar Sule.
Selanjutnya, Sule merasa aneh ketika bersama satu rekannya, mengambil sebuah ember untuk menampung air hujan yang turun tersebut, selama kurang lebih tiga jam ditampungnya.
Sule juga mengambil ember untuk menampung air hujan. Menurut dia airnya berbeda dari biasanya.
"Nggak kotor sama sekali mas. Airnya bersih, saya minum sama buat cuci muka juga. Segar airnya diminum mas," ujar Sule.
Sule mengatakan sejumlah warga juga ikut menampung air dan berharap ada mukjizat.
"Ya, ada juga warga ambil sama supir Gojek juga ikutan juga ada mas. Orang segar kok nggak sakit nih saya minum airnya, ya semoga berkah aja mas. Orang nggak pernah terjadi di sini kan (hujan)," kata Sule.
Ketika ditemui Suara.com, pemilik rumah bernama Muzakir bercerita kronologis peristiwa yang terjadi akhir pekan lalu.
"Itu kejadian hujan turun saya lagi main catur mas. Hari Sabtu, pukul 17.30 WIB sama teman di teras rumah. Itu keponakan saya teriak hujan-hujan di depan rumah mas," kata Muzakir.
Ketika itu, Muzakir sama sekali tidak mendengar adanya suara air hujan. Karena penasaran dengan teriakan keponakan, dia pun keluar, rumah dan ternyata benar turun hujan.
"Ya, saya nggak merasa ada hujan saya penasaran mas. Saya lihat buka gerbang rumah. Sekalian ajak masuk ponakan saya sudah mau Maghrib kan. Eh, benar hujan, saya kaget besar juga hujannnya. Kok cuma di depan kamar saya sama separuh jalan di rumah doang," ujar Muzakir.
Semula Muzakir mengira hujan hanya turun sebentar. Tetapi ternyata lama sekali, sampai sekitar jam 23.00 WIB atau enam jam.
Menurut Muzakir waktu turun hujan, sebagian warga malah ramai-ramai melihat dari depan rumahnya.
"Itu pas jam 19.00 WIB," ujar Muzakir.