Joging Dilarang di Sierra Leone

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 29 Agustus 2017 | 18:02 WIB
Joging Dilarang di Sierra Leone
Ilustrasi jogging. (sumber: Visualphotos).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sudah bisa ditebak, kebijakan pemerintah tersebut ditentang oleh banyak warga maupun aktivis prodemokrasi di Sierra Leone.

Akhir pekan adalah waktu yang diselimuti suasana sepi di negara tersebut. Sejak tiga tahun silam, pemerintah sudah meminta toko-toko dan kantor tutup pada hari Minggu.

Karenanya, jalanan nyaris tak terpakai kecuali oleh warga yang joging. Agar semarak mengusir keheningan, tak jarang pejoging membawa pelantang suara agar bisa keras-keras menyetel musik.

"Lantas, bagaimana pejoging bisa merampas ponsel dan merampok, kalau pada akhir pekan, seluruh toko dan kantor tutup. Sementara jalanan sangat lengang. Alasan mereka tidak masuk akal," tuding Andrew Marrah, warga yang mengakui selalu joging di Freetown, ibu kota negara, pada akhir pekan.

Baca Juga: Mendagri Minta Peserta Pilpres, Pileg, Pilkada Tak Sebar Isu SARA

Kelompok-kelompok aktivis prodemokrasi menilai, pelarangan joging itu memuat motif politis menjelang pemilihan presiden.

Mereka mencurigai, pemerintah mengkhawatirkan kelompok-kelompok joging itu bisa diorganisasikan menjadi grup oposan.

Partai Kongres Rakyat, yang kekinian berkuasa, dituding berada di balik layar penerbitan pelarangan joging. Mereka tidak ingin kekuasaan yang sudah direngkuh sejah tiga dekade silam dirampas kaum oposan.

Tudingan itu bukan tanpa alasan kuat. Partai itu pernah membayar sejumlah kriminal untuk ikut berjoging sembari menenggak minuman beralkohol dan melakukan aksi kriminal, menyebar ujaran kebencian, dan sengaja menyanyikan lagu serta slogan anti-pemerintah.

Patgulipat itu, masih seperti yang dilaporkan The New York Times, dilakukan agar partai tersebut bisa mendiskreditkan kelompok oposan, serta kembali menempatkan Ernest Bai Koroma sebagai presiden pada pemilu tahun 2012.

Baca Juga: First Travel Belum Selesai, Kini PT Azizi Dilaporkan Ke Bareskrim

Apalagi, kekinian, dua tokoh oposan yang menyatakan bakal menjadi peserta pemilihan presiden, Julius Maada Bio dan Kandeh Kolleh Yumkella, dikenal sebagai pejoging di Freetown setiap akhir pekan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI