Nenek Elih Salah Sasaran Pembunuhan, Motif Pelaku Terungkap

Selasa, 29 Agustus 2017 | 16:43 WIB
Nenek Elih Salah Sasaran Pembunuhan, Motif Pelaku Terungkap
TKP penemuan nenek Elih (73) di pos Pemuda Pancasila, Jalan Lengkong Karya, Serut Kota, Tangerang Selatan, Banten [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Fadli Widianto mengatakan sebelum membacok-bacok nenek Elih (73) yang tengah tidur di pos Pemuda Pancasila, Jalan Lengkong Karya, RT 6, RW 2, Lengkong Karya, Serut Kota, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (13/8/2017), para tersangka mabuk-mabukan dulu.

"Pengakuan mereka, semua habis minum minuman keras dan mabuk," kata Fadli di Polres Tangerang Selatan, Selasa (29/8/2017)

Nenek Elih (73) merupakan korban salah sasaran. Dia dikeroyok karena disangka anggota PP yang sedang tidur di pos. Lima tersangka telah dibekuk polisi, yakni MMB (16), FSL alias KMG (21), MPRN alias MDR (39), RTO alias UBY (26), SMT alias MD, dan BCRI alias BR (18).

Menurut pengakuan para tersangka penyerangan tersebut merupakan aksi balas dendam karena pacar salah satu tersangka diganggu.

"Ada salah satu teman mereka mengantar pulang pacarnya, merasa diganggu oleh orang dari timur. Mereka berkesimpulan bahwa orang timur ini merupakan salah satu ormas yang ada di Tangsel sehingga mereka berkumpul dan membalas ke ormas itu," kata dia.

Ketika dikeroyok, nenek Elih tak bisa melakukan perlawanan.

"Korban tidak melawan, korban dalam kondisi tidur begitu langsung diserang. Tidak tahu, jadi kondisi TKP gelap sekali sehingga langsung diserang," kata dia.

Saksi

Pedagang bernama Dewi mengatakan empat hari terakhir sebelum dikeroyok, nenek Elih secara berturut - turut tidur di pos PP. Menurut Dewi itu tidak biasanya.

"Emang nenek sering di sini. Tapi empat hari belakangan saya baru perhatiin dia tidur di pos mas," ujar Dewi.

Dewi mengatakan dalam keseharian, nenek Elih yang tidak diketahui asal usulnya itu mengenakan pakaian yang bersih dan rapi. Sama sekali tak menunjukkan seorang gelandangan sebagaimana diberitakan sejumlah media.

"Nenek pakaiannya biasa rapi kok. Nggak bau, kalau makan di warung saya bersih sih nenek, bajunya tiap hari ganti," kata Dewi.

Hal sama juga diungkapkan Indra (33). Indra merupakan penjual buah - buahan di sekitar pos. Dia juga tidak melihat tingkah laku nenek Elih aneh.

"Nggak ada mas (diduga gangguan jiwa). Nggak gitu nenek. kalau beli buah ya beli kok, dia selalu ngasih uang. Kalau saya mau kasih buah dia nolak maunya beli," ujar Indra.

Polisi masih menelusuri kasus kematian nenek Elih. Nenek Elih ditemukan luka parah dengan pergelangan tangan kanan nyaris putus.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan AKP Ahmad Alexander Yurikho mengatakan penyidik sudah meminta keterangan 16 saksi.

"Sudah 16 saksi yang diperiksa dan akan bertambah," kata Ahmad kepada Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI