Aktivis pembela Rohingya dan bloger yang berbasis di Eropa, Ro Nay San Lwin, mengungkapkan sebanyak 5.000 orang hingga 10.000 warga Rakhine terpaksa kabur dari rumah mereka dalam operasi militer terakhir.
"Mereka juga membakar masjid dan madrasah di daerah itu. Ribuan Muslim kabur tanpa makanan dan tempat penampungan. Pamanku sendiri ditahan tentara," tutur San Lwin.
Ia menuding, pemerintah Myanmar tidak melakukan tindakan apa pun untuk menghentikan aksi polisional militernya tersebut.
Baca Juga: PT KNI Dapat 'Jatah' Pulau Reklamasi, BPN klaim Sesuai Prosedur