Suara.com - Sedikitnya 929 keluarga atau 3.397 orang di 3 provinsi di Filipina utara mengungsi setelah badai tropis Pakhar menerjang. Oleh penduduk lokal, badai ini diberinama Jolina.
Pemerintah Filipina telah membentuk layanan pengungsi. Dewan Pengurangan Resiko Bencana Nasional (NDRRMC) telah menempatkan operasinya dalam siaga merah agar memberikan bantuan secepatnya.
Dewan tersebut melaporkan total 7 daerah banjir di empat kota. Sebagian kota banjir di atas lutut orang dewasa. Sebagian lagi sampai dada orang dewasa atau melebihi 1 meter.
Banjir bandang terparah menerjang Provinsi Bataan. Banjir telah menghancurkan sebuah jembatan penyeberangan dan memutuskan akses jalan.
Baca Juga: Enam Orang Tewas Setelah Badai Harvey Hantam Texas
Sementara itu, Provinsi Aurora hancur lebur karena di sana pusat pendaratan topan. Total kerugian materil akibat topan itu mencapat 41.27 juta peso atau sekitar 800 ribu dolar Amerika Serikat.
Petugas Pengelolaan dan Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Elson A. Egargue mengatakan pihaknya menyiapkan sampai 9.000 paket makanan siap saji dan mentah. Alat berat dan obat-obatan juga disediakan, termasuk perlengkapan medis darurat. (Anadolu)