Suara.com - Seorang lelaki menusuk dua tentara di Brussels, Belgia, Jumat (26/8/2017) malam. Lelaki itu pun ditembak mati di tempat.
Pemerintah Belgia menilai insiden penusukan itu sebagai serangan teror. Sebab sasarannya tentara yang tengah berpatroli di pusat kota.
Pihak Jaksa Jaksa Penuntut Federal Belgia mengatakan penusuk itu tiba-tiba menyerang dua tentara. Sebelum menusuk, lelaki itu teriak "Allahuakbar".
Salah satu tentara melepaskan tembakan dan menyerang penyerang dua kali. Dia kemudian meninggal di rumah sakit akibat luka-lukanya. Dia ditemukan membawa replika senjata api dan dua salinan Al Quran.
Baca Juga: Saracen Berpotensi Terorisme, Benarkah?
Penusuk itu adalah warga negara Belgia asal Somalia yang lahir tahun 1987. Sampai kini nama lelaki itu belum diketahui.
Belgia telah waspada terhadap ancaman serangan teror untuk beberapa waktu.
Pada bulan Maret 2016, ada serangan terkoordinasi di bandara Brussels dan sebuah stasiun metro. Teror itu menyebabkan 31 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka.
Belgia telah menjadi fokus bagi pejabat kontraterorisme selama bertahun-tahun karena banyaknya orang Belgia yang telah melakukan perjalanan untuk bergabung dengan ISIS. (CNN)
Baca Juga: Ancaman Terorisme, Indonesia Perkuat Kerjasama Keamanan Maritim