Tentara Myanmar Tembaki Muslim Rohingya dengan Senapan Mesin

Minggu, 27 Agustus 2017 | 07:30 WIB
Tentara Myanmar Tembaki Muslim Rohingya dengan Senapan Mesin
Muslim Rohingya di Myanmar. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Myanmar melepaskan tembakan dengan senjata mesin ke arah warga sipil Rohingya yang melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh, Sabtu (26/8/2017). Kebanyakan dari mereka perempuan dann anak-anak.

Fotografer AFP melihat langsung kebrutalan tentara Myanmar di pos perbatasan Ghumdhum Bangladesh. Dia menghitung lebih dari selusin mortir dan senapan mesin dipegang tentara. Mereka menembak dari bukit ke arah kelompok Rohingya.

Tidak jelas, apakah tembakan itu terkena muslim Rohingya. Tapi para warga berserakan menghindari tembakan.

"Mereka telah menembaki warga sipil, kebanyakan wanita dan anak-anak, bersembunyi di perbukitan di dekat garis nol," kepala Stasiun Perbatasan Bangladesh (BGB) Manzurul Hassan Khan.

Baca Juga: Perkosaan, Pembantaian dan Pelanggaran HAM Rohingya di Myanmar

"Mereka menembakkan senapan mesin dan peluru mortir secara tiba-tiba, menarget warga sipil. Mereka belum berkonsultasi dengan BGB," tambah tentara Bangladesh itu.

Anita Schug dari Dewan Rohingya Eropa memverifikasi laporan itu.

"Kami memiliki video dari lapangan dan kami dapat membagikannya jika diminta untuk mengonfirmasikan bahwa berita ini benar," katanya.

Kata dia, sebelum serangan ini terjadi, militer Myanmar pun mempersenjatai ekstremis Rakhine dengan pisau, pedang dan parah untuk menyerang Rohingya.

"Militer Burma mempersenjatai ekstremis Rakhine dengan pisau, pedang, parang dan senjata. Mereka menyerang warga sipil Rohingya yang tidak berdosa yang sama sekali tidak dipersenjatai," kata Shung yang dihubungi tengah di Swiss.

Baca Juga: Ribuan Rohingya Kabur Takut Dibantai Tentara Myanmar

Muslim Rohingya ditolak kewarganegaraan di Myanmar dan diklasifikasikan sebagai imigran ilegal dari Bangladesh. Meskipun Rohingya mengaku sudah di Myanmar sejak berabad-abad lalu. Sekitar 1,1 juta orang Rohingya tinggal di Myanmar. (Aljazeera)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI