Ini Sikap PBNU dalam Pilkada Jatim 2018

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 27 Agustus 2017 | 06:32 WIB
Ini Sikap PBNU dalam Pilkada Jatim 2018
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj bersama Ketua KPK, Agus Rahardjo dan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid memberi keterangan pers, usai melakukan pertemuan di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyatakan bersikap netral terhadap dua kadernya yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) pada 2018.

"Saya secara pribadi maupun struktural NU bersikap netral. Siapapun nanti yang menang di Pilkada Jatim 2018, itulah kader NU yang akan kami dukung," katanya, dalam kesempatan di Surabaya, Sabtu.

Pernyataan tersebut ditujukan kepada dua kader NU yang telah menyatakan mencalonkan diri dalam Pilkada Jatim 2018, yaitu Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa.

Saifullah Yusuf yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur di kepengurusan PBNU menjabat sebagai salah satu ketua di organisasi massa Islam terbesasr di Indonesia itu. Sedangkan Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat Menteri Sosial menjabat Ketua Umum Muslimat NU.

Saifullah Yusuf secara resmi telah dideklrasikan Partai Kebangkitan Bangsa sebagai calon gubernur di Pilkada Jatim 2018. Sementara Khofifah telah menyatakan kesediaannya maju Pilkada Jatim 2018 namun hingga kini masih berkonsolidasi dengan sejumlah partai politik yang akan berkoalisi mengusungnya.

Said menegaskan baik secara struktural NU maupun pribadi tidak mendukung Khofifah ataupun Gus Ipul. Dia menyatakan sikap yang sama terhadap Pilkada Jatim 2018 akan diterapkan oleh struktural pengurus di lembaga dan badan otonom NU.

"Ansor harus netral, Banser harus netral. Yang tidak berpolitik harus netral," katanya, menegaskan.

Lebih lanjut Aqil mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, terutama nahdliyin, agar melaksanakan Pilkada secara baik. Dia menyerahkan sepenuhnya pilihan politik kepada warga NU terkait calon yang diinginkan untuk memimpin Jawa Timur lima tahun ke depan.

"Karena siapapun Gubernur Jawa Timur yang terpilih nanti, yang menang tetap NU," ucapnya. [Antara]

REKOMENDASI

TERKINI