Wow, PKB Nikahkan 118 Pasangan Pengantin Hari Ini

Jum'at, 25 Agustus 2017 | 14:55 WIB
Wow, PKB Nikahkan 118 Pasangan Pengantin Hari Ini
Foto pasangan pengantin tertua, Qosim dan Mardianah. [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perempuan Bangsa, salah satu lembaga otonom Partai Kebangkitan Bangsa melaksanakan pernikahan massal dengan tema "PKB Mantu", di Jakarta, Jumat (25/8/2017) hari ini. Acara ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan oleh PKB.

Menurut Ketua Panitia acara, Erma Mukarromah, acara PKB Mantu kali ini diikuti oleh 118 pasang pengantin dari Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang.

"Secara konsep awal sudah terdaftar 103 pasangan pengantin. Tapi pada pelaksanaanya itu, tadi malam ada penambahan sekitar 15 pasangan lagi. Jumlah total 118 pasang yang kita nikahkan pada hari ini," kata Erma di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).

Baca Juga: PKB Puji Sikap Menpora Cepat Tanggap Kasus Bendera Terbalik

Erma menerangkan, para pasangan pengantin ini melaksanakan akad nikahnya di Kantor Urusan Agama Menteng, Jakarta Pusat, pagi tadi. Mereka melaksanakan pernikahan dengan memanfaatkan fasilitas dari PKB dengan berbagai macam latar belakang.

"Latar belakang pernikahan yang dilaksanakan mereka ini macam-macam. Ada yang memang mereka akan menikah tapi tidak memiliki kemampuan secara ekonomi," ujar Erma.

Selain itu, ada juga pasangan yang memang sudah berkeluarga tapi belum melakukan pernikahan sah secara hukum negara, yakni nikah siri. Sehingga, pernikahan mereka belum mendapat pengakuan dari negara dan tidak memiliki buku nikah.

"Sehingga hari ini mereka bisa dapat legal formal dari negara. Buku nikah bisa mereka dapatkan," tutur Erma.

Lebih lanjut, Anggota Komisi VI DPR ini mengatakan, PKB berharap acara nikah massal bisa mengurangi atau bahkan menghilangan kebiasaan 'kumpul kebo' yang marak terjadi di Indonesia.

Baca Juga: PKB Minta Jatah Wakil Gubernur Jika Dukung Ridwan Kamil

"Kita berharap bahwa kegiatan ini bisa meminimalisir atau mengurangi bahkan kalau bisa menghilangkan kehidupan masyarakat yang seperti itu (kumpul kebo)," kata Erma.

"Kita pun juga berharap mereka itu mempunyai dan mendapatkan hak yang sama sebagai warga negara. Mereka punya buku nikah, mereka tercatat oleh negara, anak dan keturunan mereka itu juga tidak mengalami kesulitan ketika harus seperti sekolah, tercatat punya akte kelahiran," kata Erma menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI