Suara.com - ISIS merilis video propaganda terbaru mengancam Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Di video tersebut, bocah keturunan Amerika berumur 10 tahun itu berdiri di belakang reruntuhan gedung bekas perang. Video ini diduga kuat diambil di Raqqa, Suriah.
Bocah lelaki ini mengaku ayahnya anggota militer As yang berperang di Irak. Dia menyebut perang ISIS akan berakhir di Amerika Serikat. Dia juga bercerita soal kekejaman serangan udara AS di Suriah menyebut Trump merupakan boneka Yahudi.
Menurut grup intelijen SITE, bocah berumur sepuluh tahun tersebut bernama Yusuf. Dia beremigrasi dari AS ke Suriah bersama ibunya dua tahun lalu.
"Anak-anak adalah kekuatan besar retorika hingga mereka dewasa dan siap bertempur. Berperang seperti seorang tentara," Kata Direktur SITE Rita Katz.
Di video lainnya, seorang anggota ISIS menyanjung serangan teror truk di Barcelona. Menurutnya, serangan ISIS di Spanyol tak akan pernah berhenti hingga akhir zaman. (Dailymail)