Suara.com - Mantan Sekertaris Jenderal PBB Kofi Annan menyerahkan laporan terakhir tentang keadaan kelompok muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar. Laporan itu diserahkan, Rabu (23/8/2017) waktu setempat.
Isi laporan itu mengenai pelanggaran demi pelanggaran yang dialami Rohingya. Annan merupakan penasihat pemerintah Myanmar sejak setahun lalu. Dia akan mempersentasikan laporan itu ke Presiden Htin Kyaw di Ibu Kota Nay Pyi Taw.
Annan juga dijadwalkan bertemu Suu Kyi untuk membahas kekerasan masyarakat Rohingya.
Salah satu anggota penasihat, Aye Lwin mengatakan laporan itu berisi rekomendasi untuk penyelesaian konflik.
Baca Juga: Ungkap Penculikan Tentara, Warga Myanmar Ditangkap dan Dipenjara
Laporan sejenis pernah dipaparkan Oktober tahun lalu di Maungdaw. Laporan PBB itu berisikan pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan keamanan Myanmar yang dikirim untuk berjaga-jaga.
PBB mendokumentasikan pemerkosaan kelompok massal, pembunuhan, termasuk bayi dan anak-anak, pemukulan dan penghilangan brutal. Perwakilan Rohingya mengatakan sekitar 400 orang tewas dalam operasi tersebut.
Rakhine adalah rumah bagi sekitar 1,2 juta Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan. Dia dipandang sebagai imigran gelap dari negara tetangga Bangladesh. (Anadolu)