Lawan kampanye rokok
Berangkat dari kekhawatiran akan pengaruh iklan rokok terhadap anak-anak, Lisda mengingatkan empat cara efektif penanggulangan menurut World Health Organization.
Pertama, membuat peringatan kesehatan di setiap bungkus rokok. Namun, cara ini belum diterima sepenuhya oleh penduduk Indonesia. Survei menunjukkan, hanya 40 persen masyarakat yang berhenti merokok setelah melihat peringatan bahaya rokok. Sedangkan, ukuran keberhasilannya harus lebih dari 70 persen.
Kedua, melarang promosi dan sponsor rokok. Lisda mengungkapkan Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang sampai sekarang belum melarang iklan rokok.
Lisda menyarankan pemerintah Indonesia menyontoh negara Asia lainnya, seperti Thailand, yang sudah melarang corporate social responsibility perusahaan rokok.
Ketiga, menerapkan kawasan tanpa asap rokok. Menurut Lisda aturan ini efektif karena berdasarkan survei yang dilakukan di lima kota, di antaranya Jakarta, Bogor, dan Parung Panjang, menunjukkan jumlah kasus penyakit paru-paru akibat asap rokok berkurang.
Keempat, dengan menaikkan harga rokok. Menurut Lisda cara ini memiliki akan efektif karena dengan membuat harga rokok mahal, anak-anak tidak mampu membeli. (Maidian Reviani)